Pada acara peluncuran Program 30 ribu UMKM BUMN Go Online yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN beberapa waktu lalu di Jakarta, Peruri mengikutsertakan mitra binaannya mengikuti program pelatihan tersebut untuk membantu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam menjalankan usaha untuk mencapai kondisi yang lebih baik atau naik kelas.
Kemudian, pada acara ini juga dilaksanakan dialog antara UMKM dengan Menteri BUMN serta talkshow oleh pelaku UMKM yang telah sukses dalam mengembangkan usahanya menggunakan platform digital atau e-commerce dan menceritakan pengalamannya yang dapat menginspirasi pelaku UMKM lainnya.
Tujuan Peruri mengikutsertakan mitra binaan dalam program ini adalah untuk mendorong mitra binaannya melek teknologi digital dan berhasil memasarkan produknya secara online melalui e-commerce atau marketplace yang kian berkembang. Selain itu, melalui program yang diselenggarakan Kementerian BUMN ini, nantinya mitra binaan Peruri akan mendapatkan pelatihan online secara gratis dan asistensi selama tiga bulan.
Hadir secara langsung, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa UMKM berperan penting dalam konstelasi perekonomian nasional. Dia mengatakan, pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional. UMKM adalah mayoritas ekonomi Indonesia, pencipta lapangan kerja.
“Sekitar 92 persen (pembiayaannya) dari bank-bank BUMN. Pembiayaannya ada, tinggal kita mau maju atau tidak,” kata Erick.
Dia mengatakan, pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional. UMKM adalah mayoritas ekonomi Indonesia, pencipta lapangan kerja.
“Dunia sekarang sudah sangat berubah, kalau kita tidak beradaptasi, tidak mengerti digital, nanti kita tidak akan maju. Karena digital ini akan membuat lapangan pekerjaan berubah dan jenis usaha berubah. Kita harus saling membantu, kalau tidak kita hanya jadi penonton saja, apalagi di era digital seperti sekarang,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Rabu (7/9/2022).
Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM, pada acara ini Kementerian BUMN dan beberapa BUMN menyalurkan pembiayaan untuk UMKM senilai Rp. 386 triliun. “92% (pembiayaannya) dari bank-bank BUMN. Pembiayaannya ada, tinggal kita mau maju atau tidak,” kata Erick Thohir.
Beberapa mitra binaan yang dikirim oleh Peruri memiliki jenis usaha yang berbeda-beda, di antaranya bergerak di bidang food, fashion dan craft/kerajinan. Nantinya, melalui program ini mitra binaan Peruri akan mendapatkan materi pelatihan langsung dari perusahaan start-up raksasa yakni Shopee, Tokopedia, Gojek, dan MySooltan serta PaDi UMKM.
Upaya Peruri mendorong mitra binaannya dalam program ini karena sadar bahwa dunia persaingan di era digital sudah sangat ketat. “Jika para UMKM tidak mampu beradaptasi dengan teknologi digital yang sudah tersedia, maka akan tertinggal dan usahanya sulit untuk berkembang,” ujar Ratih Sukma, Kepala Biro TJSL Peruri.
Ke depannya, Peruri berkomitmen untuk menjadikan Rumah BUMN Karawang sebagai wadah pelatihan bagi UMKM di wilayah Karawang dan sekitarnya agar para UMKM dapat bersaing di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. “Kami akan terus dukung para UMKM untuk bisa mengembangkan produknya menjadi lebih berkualitas dengan desain produk yang menarik dan cara-cara pemasaran yang cocok dengan kondisi terkini,” kata Ratih.
Sumber Republika, edit koranbumn