Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) optimistis target kinerja tahun ini dapat tercapai. Direktur Operasi Peruri Saiful Bahri menyampaikan agresivitas pertumbuhan memang belum terlihat signifikan pada paruh pertama 2022.
“Kinerja Peruri semester I tumbuh cukup baik walau belum maksimal karena nature atau sifat bisnis kita biasanya baru mulai terlihat pada semester II 2022,” ujar Saiful dikutip Republika.co.id di sela-sela acara World Stamps Championship and Exhibition Indonesia 2022 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Saiful menyebut, pertumbuhan pada paruh kedua tahun berasal dari meningkatkan permintaan kebutuhan paspor, cukai, hingga meterai. Hal ini memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan perusahaan.
Saiful menilai tren kebutuhan paspor, cukai, hingga meterai akan terus meningkat hingga akhir tahun seiring dengan melandainya kasus pandemi covid-19. Saiful mengatakan kebutuhan paspor banyak berasal dari para jamaah haji dan umrah hingga masyarakat yang ingin berlibur ke luar negeri.
“Melihat dari tren tersebut, target kita tahun ini dari sisi revenue (pendapatan) itu sebesar Rp 3,8 triliun dan laba bersih sekitar Rp 200 miliar atau tumbuh sekitar 10 persen sampai 20 persen dibandingkan tahun lalu,” ucap Saiful.
Saiful menyampaikan, mayoritas bisnis Peruri masih menyasar pada sektor penjaminan keaslian sebuah dokumen dengan teknologi tinggi agar tidak mudah dipalsukan dan ditiru. Selain itu, lanjut Saiful, perusahaan juga mulai mempersiapkan sejumlah portofolio baru sebagai bagian dari transformasi perusahaan.
Saiful menyampaikan Peruri telah memiliki divisi IT dalam melakukan inisiasi berbagai produk baru yang berbasis digital, seperti Peruri Sign yang merupakan layanan tanda tangan digital yang terdiri datasari informasi elektronik yang digunakan sebagai alat verifikasi dan otentikasi; Peruri Code dengan kode unik yang dapat menyimpan Informasi secara umum dan rahasia dan hanya bisa dibaca oleh scanner Peruri; serta Peruri Tera sebagai salah satu layanan dari Peruri Digital Business dimana Peruri sebagai Trusted Third Party yang dapat menjaminkan keaslian suatu dokumen.
“Ini masa depan Peruri. Kalau sekarang Peruri masih mengandalkan 80 persen dari bisnis konvensional, maka kita sudah punya sekoci dalam bentuk digital yang nanti bukan menggantikan produk eksisting, tapi menjadi pelengkap,” kata Saiful menambahkan.
Sumber Republika, edit koranbumn