PT Petrokimia Gresik (PG), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) meluncurkan program Cerdas Tani di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Tuban, Jawa Timur, Senin (23/7). Peluncuran dilakukan oleh Dirut PG Nugroho Christijanto dan Direktur Ritel dan Pemasaran Jasindo Sahata L Tobing.
Peresmian program Cerdas Tani ditandai dengan penandatanganan dan peluncuran Kartu Cerdas Tani sebagai bentuk kolaborasi kedua BUMN mendukung Gerakan Peningkatan Produksi Pangan (GP3) Kementerian BUMN. Peluncuran dilanjutkan dengan penyerahan pupuk produksi PG, yaitu NPK Phonska Plus, secara simbolis dan polis dan klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada petani.
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto menyatakan bahwa program Cerdas Tani merupakan bentuk sinergi antara PG dan Jasindo. Program Cerdas Tani ini diniatkan untuk meningkatkan dan melindungi kinerja petani dari hulu ke hilir.
“Dalam program ini, Petrokimia Gresik memberikan kawalan teknologi budidaya serta pengawalan penggunaan pupuk bagi petani, sedangkan Jasindo memberikan pengendalian risiko gagal panen melalui AUTP,” ujar Nugroho.
Adapun persyaratan menjadi peserta Cerdas Tani, lanjut Nugroho, adalah petani padi pemilik lahan, anggota kelompok tani, dan pengguna pupuk subsidi. Untuk menjadi peserta, maka cukup mengisi formulir yang diberikan Mantri Cerdas Tani. Selanjutnya petani akan dapat menerima kartu Cerdas Tani paling lambat dua minggu setelah pendaftaran dan petani dapat menikmati manfaat dan fasilitas sebagai peserta program.
“Banyak manfaat bagi petani yang mau menjadi peserta Cerdas Tani. Di antaranya dalam proses pendampingan budidaya padi, hingga promo khusus untuk pembelian Phonska Plus,” tambah Nugroho.
Jika menjadi peserta Cerdas Tani, maka lahan sawah akan dilakukan uji tanah pertanian secara gratis untuk mengetahui perbandingan pemupukan yang tepat bagi padi yang ditanam petani. Mantri Cerdas Tani akan mendampingi peserta petani untuk mencapai hasil optimal.
Untuk pemenuhan kebutuhan pupuk, PG merekomendasikan pemupukan berimbang 5-3-2, yaitu 500 kg pupuk organic Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska Plus, serta 200 kg pupuk Urea untuk setiap hektar sawah.
“Formulasi pemupukan ini sudah kami uji coba di berbagai tempat dan mampu meningkatkan hasil panen rata-rata sebesar 20 persen,” ujar Nugroho.
Guna menyiasati gagal panen, peserta Cerdas Tani hanya membayar Rp 36 ribu per hektar untuk Asuransi Usaha Tani Padi mandiri. Petani masih dapat menanami kembali lahan pertanian jika gagal panen akibat bencana alam atau organisme perusak tanaman. Bahkan petani juga mendapatkan polis asuransi kecelakaan diri secara gratis senilai Rp 1 juta. Selain itu, perlindungan tambahan juga dapat promo asuransi ternak sapi dan produk asuransi lain dari PT Asuransi Jasindo.
Peluncuran program Cerdas Tani ini juga dihadiri oleh Bupati Tuban KH Fathul Huda, yang kabupatennya menjadi salah satu titik awal pelaksanaan program pemberdayaan petani yang mumpuni ini. Program Cerdas Tani diluncurkan di 11 kecamatan di 3 kabupaten Tuban,
Bojonegoro dan Lamongan.
Peserta juga dapat mengakses www.Cerdas Tani.org yang memiliki fitur unik yaitu kalender tanam dan kalkulator usaha tani. Fitur kalender tanam petani bisa mendapatkan prakiraan waktu tanam terdekat berdasarkan penanggalan. Bahkan petani juga bisa mengetahui potensi bencana dan hama yang kemungkinan terjadi pada tahun berjalan. Pada fitur kalkulator usaha tani, petani akan bisa memprediksi pendapatan mereka berdasarkan kebiasaan pengelolaan usaha tani mereka. Selain itu, peserta akan juga dapat bergabung dengan grup whatsapp Cerdas Tani untuk dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman dengan petani di daerah lain.
Nugroho berharap semoga program ini dapat dicontoh oleh petani daerah lainnya. Karena program in merupakan bentuk mitigasi terhadap risiko gagal panen yang terkadang menjadi momok bagi petani di Indonesia.
“Dukungan kami terhadap program ini sejalan dengan apa yang saat ini sedang menjadi perhatian perusahaan, yaitu bahwa Petrokimia Gresik tidak sekedar menawarkan produk, tetapi memberikan solusi, tidak hanya bagi pertanian di Indonesia, ke depan juga akan memberikan solusi bagi agroindustri di Indonesia,” tutup Nugroho
Sumber Situs Web Petrokimia Gresik