PT Petrokimia Gresik (PG) mendapatkan penghargaan serta sertifikasi IFA Protect & Sustain 2018 dari International Fertilizer Association (IFA) dalam acara IFA Annual Conference ke-86 di ibu kota Jerman, Berlin, Rabu malam waktu setempat (20/6).
Selain PG, perusahaan lain yang mendapat penghargaan dan sertifikasi IFA Protect & Sustain adalah Pupuk Sriwidjaja (Indonesia), AlexFert (Mesir), Sabic (Arab Saudi), dan Yara International (Norwegia). Dengan demikian, jumlah perusahaan di dunia yang sudah tersertifikasi atau masuk dalam Hall of Fame IFA Protect & Sustain mencapai 49 perusahaan dari 53 negara.
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto menyatakan bahwa penghargaan dan sertifikasi ini merupakan bentuk pengakuan dunia atas komitmen serta keberlanjutan perusahaan dalam mengelola serta mengembangkan industri pupuk dan pertanian di Indonesia.
“Kami berharap melalui sertifikasi ini Petrokimia Gresik dapat memacu kinerja dan peningkatan
berkelanjutan yang sesuai dengan tiga prinsip dasar IFA, yaitu Safety, Security, dan
Sustainability,” ujar Nugroho.
IFA Annual Conference ke-86 digelar selama tiga hari, yaitu pada tanggal 18-20 Juni 2018 di Berlin, Jerman. Acara tahunan ini dihadiri lebih dari 1.350 pejabat eksekutif dari berbagai industri pupuk dan nutrisi dunia.
IFA sendiri merupakan asosiasi industri pupuk dengan keanggotaan lebih dari 500 organisasi dari 85 negara. Anggota IFA merupakan pelaku dari mata rantai industri perpupukan dunia, mulai dari produsen, pedagang, distributor, penyedia jasa, organisasi riset, serta LSM dunia yang bergerak di sektor perpupukan.
Lebih lanjut Nugroho menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi sangat penting mengingat kedepan perusahaan tidak lagi sekedar menjadi input pertanian tapi harus bisa memberikan total solution pada skala yang jauh lebih besar.
“Semoga penghargaan ini semakin memotivasi kami untuk selalu berbuat lebih baik lagi dalam memajukan industri pupuk dan pertanian nasional, yaitu bagaimana Petrokimia Gresik bisa berperan dan membantu mengembangkan serta memberikan solusi bagi sektor agroindustri di Indonesia,” tutup Nugroho.
Siaran Pers Petrokimia Gresik