PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus melakukan perluasan infrastruktur jaringan pipa gas bumi ke wilayah baru, salah satunya di kawasan industri Kota Dumai, Riau.
Senin (30/3), emiten pelat merah ini telah melakukan pengaliran gas perdana (gas in) ke PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) Dumai yang berlokasi di Kawasan Pelindo I Cabang Dumai.
KLK yang memiliki kapasitas produksi sebesar 600 ton per hari merupakan salah satu industri pengelola crude palm oil (CPO) yang beroperasi di kawasan industri PT Pelindo I Dumai.
Adapun gas yang akan PGAS alirkan ke KLK sebesar 145.000 m3 per bulan. Sebelum proses gas in dilaksanakan, seluruh peralatan dipastikan sudah lulus pengetesan dan personil yang bertugas dalam kondisi sehat.
Pekerja dan prosedur kerja dilakukan dengan tetap mengikuti protokol keamanan pencegahan virus corona. Kegiatan kewaspadaan pandemi virus corona dilakukan dengan rutin menyemprotkan disinfektan pada peralatan-peralatan kerja dan kendaraan, pemeriksaan suhu tubuh, membersihkan tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer, hingga penggunaan masker.
Saat ini, Area Dumai melayani tujuh pelanggan industri dengan penyaluran gas sekitar 5 billion british thermal unit per day (BBTUD). Secara total, emiten yang juga dikenal dengan nama PGN ini telah melayani pelanggan komersial industri sebanyak 2.285 pelanggan dengan volume gas yang dialirkan sebesar 810,3 BBTUD.
Sektor industri termasuk sebagai pelanggan PGAS dengan pemakaian gas yang cukup besar, mengingat kebutuhan produksi dan operasionalnya yang juga besar.
“Maka dari itu, kami berupaya untuk memacu bertumbuhnya industri-industri baru di berbagai wilayah. Sampai saat ini, PGN menambah distribusi gas untuk 21 industri dengan kebutuhan gas yang berbeda-beda. Namun jika ditotal ada sekitar 0.86 BBTUD yang disalurkan untuk industri-industri baru tersebut,” ungkap Sekretaris Perusahaan Gas Negara Rachmat Hutama dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/4).
Rachmat mengatakan, Dumai termasuk ke dalam wilayah baru yang memiliki infrastruktur gas bumi. Dengan demikian bisa dikatakan proses gas in merupakan realisasi dari pengembangan infrastruktur jaringan pipa transmisi Duri-Dumai yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Dumai.
Rachmat berharap, pemenuhan gas untuk industri di wilayah Dumai dapat semakin agresif. Meskipun dalam realisasi ini PGAS menghadapi beberapa kendala, salah satunya wabah virus corona yang membuat ruang gerak tim operasional PGAS di lapangan menjadi terbatas.
Sumber Kontan, edit koranbumn