“Uji pasar Program PGN Sayang Ibu Gaskita di Jakarta ini merupakan salah satu pola pembangunan jargas [jaringan gas] yang dapat dicontoh wilayah lain di Indonesia. PGN siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam proses pembangunan jargas dan mencapai target pemerintah,” katanya di Jakarta, Selasa (21/9/2021).
Harya menjelaskan, untuk produk Gaskita pelanggan rumah tangga atau usaha kecil diberikan penawaran berupa gratis inspeksi pipa dan peralatan sebanyak 1 kali, serta gratis asuransi kebakaran.
Selain itu, untuk pelanggan rumah tangga mendapatkan layanan gratis pipa instalasi sepanjang 15 meter dan konversi 1 unit kompor.
Pelanggan produk Gaskita juga dapat memantau pemakaian gas dan pencatatan pemakaian gas secara daring melalui PGN Mobile.
Untuk metode pembayaran pemakaian gas, pelanggan diberikan banyak pilihan, yakni dapat melalui gerai ATM, minimarket modern, e-wallet, e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, kantor pos, dan PPOB.
“Pemakaian gas dibayarkan secara bulanan, sehingga membantu memudahkan pelanggan dalam perencanaan keuangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020–2024, direncanakan terdapat lebih dari 4 juta SR sampai dengan 2024.
Untuk itu, Haryo berujar, pihaknya menyusun peta jalan dengan rencana pembangunan jargas mulai 2022 dengan target 1 juta SR per tahunnya sampai dengan 2024 melalui produk Gaskita yang akan ditawarkan melalui skema company owned company operated (COCO) dan skema kemitraan company owned dealer operated (CODO).
Dari program pembangunan jargas 1 juta SR per tahun diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect, seperti penyerapan 83.000 tenaga kerja, mengurangi impor LPG 144 juta kilogram per tahun, penghematan belanja rumah tangga, dan pemanfaatan TKDN sampai dengan 70 persen.
“Tugas 1 juta per tahun memang berat, tapi kami tetap bersemangat. Kami sangat mengharapkan dukungannya dari seluruh stakeholder,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa program yang dilaksanakan PGN dapat menjadi salah satu upaya untuk mengejar target pembangunan jaringan gas rumah tangga yang ditargetkan pemerintah sebanyak 4 juta SR sampai dengan 2024.
BPH Migas, kata Erika, bertugas untuk memastikan ketersediaan, serta jangkauan gas bumi yang akan dipasok kepada masyarakat.
Di samping itu, pihaknya juga turut menentukan harga gas bumi yang diberikan kepada masyarakat dengan mempertimbangkan sejumlah aspek.
“Pertama tentu dari sisi pemerintah, bahwa kami itu bertugas untuk menjamin ketersediaan serta jangkauan dari gas bumi itu sendiri. Kemudian yang kedua adalah dari sisi badan usaha, sebagai badan usaha kan tentunya harus tetap untung, tapi tentu saja kami akan menjaga keuntungannya itu masih dalam batas wajar,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn