PT Perusahaan Gas Negara Tbk memutuskan pembagian dividen tunai senilai Rp1,00 triliun atas hasil kinerja keuangan periode 2019.
Keputusan itu dihasilkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Jumat (15/5/2020). Para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tahun buku 2019 senilai Rp1,00 triliun. Dengan demikian, setiap pemegang saham termasuk pemerintah akan menerima Rp41,56 per lembar.
Sebagai catatan, PT Pertamina (Persero) merupakan pemegang saham mayoritas perseroan dengan total kepemilikan 56,96 persen per 30 April 2020. Sisanya, publik mengempit porsi 43,03 persen.
Emiten berkode saham PGAS itu membukukan laba bersih senilai US$67,58 juta pada 2019. Realisasi itu turun 77,84 persen atau US$237,40 juta dari capaian 2018.
Tergerusnya laba bersih perseroan sejalan dengan koreksi pendapatan tahun lalu. Tercatat, pendapatan yang dikantongi turun 0,56 persen secara year on year (yoy) menjadi US$3,84 miliar pada 2019.
Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat mengalami penurunan 12,62 persen menjadi US$4,13 miliar. Liabilitas jangka panjang turun 3,73 persen menjadi US$3,10 miliar, sedangkan liabilitas jangka pendek turun 29,99 persen menjadi US$1,12 miliar.
Manajemen PGAS melaporkan selama tahun lalu berhasil meningkatkan volume distribusi gas 3 persen dari 960 BBTUD menjadi 990 BBTUD. Sementara itu, perseroan menyalurkan volume sebesar 2.046 MMSCFD untuk transmisi gas.
PGAS mencatatkan kenaikan jumlah pelanggan distribusi gas dari 325.917 pada 2018 menjadi 397.474 tahun lalu. perseroan mengelola pangsa pasar niaga gas bumi di Indonesia sebesar 92 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn