PT Phapros Tbk. (PEHA) membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp683,6 miliar pada kuartal III/2025, tumbuh 19,5 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan penjualan ini terutama ditopang oleh peningkatan kinerja pada segmen produk obat bermerek baik obat resep (produk etikal) ataupun obat jual bebas (OTC) serta segmen obat generik.
Selain itu kontribusi pertumbuhan penjualan juga diperoleh dari anak usaha dalam grup yaitu PT Lucas Djaja. Sejumlah produk unggulan di sektor Obat Bermerek antara lain Antimo Group, Fitogen, Noza, Dextamine dan Pehacain menjadi kontributor yang menopang peningkatan penjualan dan perbaikan margin perseroan.
Selain itu, lini terapi untuk pengobatan Tuberkulosis (TB) melalui produk OAT serta terapi malaria turut memberikan kontribusi positif terhadap kinerja penjualan PEHA pada segmen obat generik.
Selain dari sisi penjualan, pada kuartal III/2025 Phapros juga mencatatkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) senilai Rp88,6 miliar, melonjak 2.748 persen secara YoY dari posisi negatif pada 2024. Kenaikan kinerja tersebut didorong terutama oleh pertumbuhan penjualan, optimalisasi portofolio produk, serta penerapan efisiensi menyeluruh pada proses produksi, pemasaran, serta penguatan fungsi bagian supporting dalam optimalisasi proses kerja dan pengendalian biaya.
Sejalan dengan itu, laba bersih juga berbalik positif menjadi Rp7,7 miliar atau naik 111 persen YoY dari posisi rugi pada tahun 2024.
Capaian ini mencerminkan pemulihan kinerja yang kuat melalui sejumlah strategi yang dijalankan, ditopang oleh penurunan beban keuangan serta efektivitas program efisiensi biaya yang dijalankan.
Efisiensi operasional menjadi salah satu pendorong peningkatan kinerja Perseroan tahun ini. HPP terhadap penjualan tercatat turun 4,8 poin, sementara beban usaha berhasil ditekan 4,3 persen YoY, sejalan dengan program cost restructuring serta fokus penjualan pada produk-produk bermargin tinggi.
Di sisi lain, arus kas operasional konsolidasian tercatat positif Rp53,5 miliar, mencerminkan kondisi likuiditas yang tetap terjaga dan cukup sehat.
Plt. Direktur Utama PEHA, Ida Rahmi Kurniasih, menyampaikan bahwa pencapaian hingga September 2025 merupakan hasil konsistensi transformasi yang dijalankan Perseroan sejak awal tahun ini.
“Kinerja ini menunjukkan bahwa upaya perbaikan internal di aspek pemasaran, efisiensi biaya, dan fokus pada produk bernilai tinggi memberikan dampak nyata. Kami optimistis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Ida dalam siaran pers, Senin (1/12/2025).
Ida Rahmi menambahkan, Phapros akan memperkuat portofolio produk dalam beberapa tahun ke depan sebagai bagian dari inovasi yang berkelanjutan. Pada Desember 2025, PEHA akan meluncurkan obat baru untuk penanganan gangguan disfungsi ereksi dengan brand X-GRAREX ODF.
Menurut Ida, produk ini menawarkan diferensiasi melalui formulasi yang lebih modern dan kemasan yang lebih praktis dibandingkan produk sejenis.
“Peluncuran produk baru ini menjadi bukti upaya kami untuk terus maju dan berkompetisi melalui strategi peremajaan portfolio produk yang dimiliki setiap tahunnya. Kehadiran produk baru ini juga diharapkan dapat memperluas jangkauan Phapros di segmen terapi dewasa sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap kinerja penjualan pada tahun yang akan datang,” lanjutnya.
Sumber bisnis, edit koranbumn















