PIM mempunyai sumber CO2 yang dihasilkan di pabrik existing baik berupa excess maupun berupa feed untuk pabrik urea. Selain itu, lokasi PIM berada dekat dengan sumur oil & gas yang mempunyai reservoir dengan kapasitas besar yang dapat dijadikan sebagai fasilitas untuk penyimpanan CO2 atau sering dikenal dengan istilah Carbon Capture Storage (CCS). Selain itu, disekitar lokasi PIM telah dilengkapi dengan jaringan perpipaan untuk mendukung implementasi progam blue ammonia.
Menindaklanjuti rencana implementasi blue ammonia tersebut, Mitsui akan menyusun kajian implementasi blue ammonia di Indonesia dengan dukungan penuh dari Pupuk Indonesia dan anak perusahaannya. Sebagai tindak lanjut, Pupuk Indonesia dan PIM bersama dengan Mitsui telah melakukan kick off meeting untuk mempercepat rencana implementasi kajian tersebut. Kick Off meeting dilaksanakan di kantor pusat Mitsui di Tokyo pada tanggal 05 Juli 2022 yang dihadiri oleh Manajemen dari masing-masing pihak.
Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif menyampaikan, “Salah satu rencana PIM ke depan adalah mengembangkan Blue Ammonia di lahan IMIA dimana kita telah memiliki beberapa fasilitas yang cukup lengkap di PIM dan di lokasi sekitar Perusahaan. Dalam rencana implementasi tersebut dan dengan adanya potensi sumber gas baru, tidak menutup kemungkinan untuk membangun Pabrik Ammonia baru dan PIM telah memiliki lahan yang sangat potensial untuk merealisasikan hal tersebut”.
Lebih lanjut Budi menambahkan, karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan di pabrik Ammonia akan dicapture dan ditreatment lebih lanjut dalam bentuk CCS (Carbon Capture Storage) atau CCUS (Carbon Capture Utilization Unit) sehingga ammonia yang diproduksi menjadi Blue Ammonia. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah dari penjualan produk ammonia PIM.