PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) tidak hanya berambisi dalam menghadirkan listrik yang andal, melainkan juga meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia melalui beragam program pendidikannya.
Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara menyebut, setelah sukses dengan program-program seperti Akademi Komunitas, PJB Class, atau Program Mahasiswa Magang Bersertifikat dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), kali ini PJB dipercaya oleh pemerintah untuk turut menyukseskan program ‘Kampus Merdeka’. PJB pun tampil sebagai anak perusahaan BUMN pertama yang menjalankan program tersebut.
Pelaksanaan program ‘Kampus Merdeka’ juga menjadi salah satu bentuk inisiatif PJB dalam merayakan HUT Republik Indonesia ke-75 serta merealisasikan tema tahun ini yang bertajuk ‘Indonesia Maju’.
Sebagai informasi, Kampus Merdeka merupakan program yang bertujuan untuk mempercepat inovasi di bidang pendidikan melalui beberapa kegiatan pembelajaran, salah satunya melalui program magang atau praktik kerja di industri.
Dalam penerapan Kampus Merdeka, PJB akan bekerja sama dengan UGM sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN), mulai dari penyusunan kurikulum hingga penyelesaian program. “Melalui Kampus Merdeka, mahasiswa tingkat akhir diberikan kesempatan untuk mengambil SKS di luar perguruan tinggi atau di luar program studi,” ungkap Iwan dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (18/8).
Selanjutnya, mahasiswa dapat menjadi bagian dari program magang atau kerja praktik di unit-unit PJB. Program magang di unit PJB akan berlangsung selama 6 bulan dan kegiatannya akan diekuivalensikan setara dengan 20 SKS.
Pada program Kampus Merdeka, PJB yang didukung oleh unit pengembangannya, PJB Academy, berkontribusi sebagai penyedia kesempatan magang di industri pembangkitan kepada mahasiswa yang cakupannya adalah penyediaan mentor bagi mahasiswa, penyediaan perangkat magang termasuk proyek hingga studi kasus untuk dapat diselesaikan oleh mahasiswa selama proses magang berlangsung. Bahkan, di akhir magang mahasiswa bidang teknik diberikan kesempatan mengikuti uji sertifikasi kompetensi.
Kesiapan PJB lainnya juga ditunjukkan melalui pemetaan 53 mentor dan 87 co-mentor dari bidang operasi, pemeliharaan, LK3, hingga aset manajemen. Wilayah praktik kerja bagi mahasiswa program Kampus Merdeka pun tersebar di seluruh unit kerja PJB, yaitu kantor pusat, unit pembangkit, dan unit pemeliharaan.
Terkait proyek studi untuk memantapkan program Kampus Merdeka, PJB telah menyiapkan 71 proyek atau studi kasus untuk diselesaikan oleh mahasiswa magang. Seluruh Kepala Kampus PJB Academy juga akan terlibat secara penuh untuk memastikan program ini berjalan sesuai dengan visi dan nilai dari program Kampus Merdeka.
Kesiapan PJB ini turut mendapatkan apresiasi dari Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Paripurna. Dalam sambutannya, dia mengapresiasi respons cepat dari PJB untuk mengimplementasikan program Kampus Merdeka sehingga UGM mempercayai PJB sebagai perusahaan magang di program tersebut yang akan aktif dilaksanakan pada September 2020.
“PJB akan terus berkomitmen dalam mendukung program pemerintah, di mana eksistensi kami di industri pembangkit tidak lepas dari peran dan dukungan dari pihak akademisi,” pungkas Iwan.