Di penghujung tahun 2018, PLN berhasil menyelesaikan dan mengoperasikan setidaknya tiga proyek transmisi kelistrikan di Sumatera.
Brastagi di Sumatera Utara hingga Kutacane, di Aceh kini sudah tersambung oleh jaringan transmisi listrik 150 kilo Volt (kV) sepanjang 110 kilo meter sirkit (kms) yang ditopang dengan 354 tower. Untuk menambah kehandalan listrik di Kutacane, PLN pun telah mengoperasikan Gardu Induk (GI) kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA).
Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengatakan dengan transmisi ini kelistrikan Kutacane sudah masuk sistem Sumatera sehingga semakin handal.
“Daerah Kutacane sebelumnya disuplay oleh pembangkit diesel Kuning 5,2 MW. Dengan beroperasinya transmisi baru ini, Kutacane sudah gabung dengan sistem listrik Sumatera. Dengan tidak lagi memakai diesel, ada potensi keuntungan mencapai 4,6 miliar per tahun,” ungkap Wiluyo.
Di tempat lain, PLN pun berhasil menyambung transmisi listrik 150 kV sepanjang 65,8 kms antara Seputih Banyak ke Menggala, Lampung. Menjadikan transfer listrik dari Sumatera bagian selatan ke Lampung makin handal.
“Ya, Seputih Banyak – Menggala sudah resmi operasi per 29 Desember 2018 ini. Proyek lama, sudah berumur 11 tahun, selesai sudah,” jelas Wiluyo.
Sedangkan di Riau, PLN berhasil mengoperasikan tambahan trafo kapasitas 60 MVA di Gardu Induk Pasir Putih. Satu trafo ini menambah kapasitas GI Pasir Putih menjadi total 120 MVA.
“Trafo baru ini bisa untuk menambah jumlah pelanggan, yang artinya bisa meningkatkan penjualan PLN di sekitar Pasir Putih,” terang Wiluyo.
“Secara sistem, penambahan trafo ini juga mampu memperkuat kehandalan,” pungkas Wiluyo
rikan di Sumatera.
Brastagi di Sumatera Utara hingga Kutacane, di Aceh kini sudah tersambung oleh jaringan transmisi listrik 150 kilo Volt (kV) sepanjang 110 kilo meter sirkit (kms) yang ditopang dengan 354 tower. Untuk menambah kehandalan listrik di Kutacane, PLN pun telah mengoperasikan Gardu Induk (GI) kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA).
Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengatakan dengan transmisi ini kelistrikan Kutacane sudah masuk sistem Sumatera sehingga semakin handal.
“Daerah Kutacane sebelumnya disuplay oleh pembangkit diesel Kuning 5,2 MW. Dengan beroperasinya transmisi baru ini, Kutacane sudah gabung dengan sistem listrik Sumatera. Dengan tidak lagi memakai diesel, ada potensi keuntungan mencapai 4,6 miliar per tahun,” ungkap Wiluyo.
Di tempat lain, PLN pun berhasil menyambung transmisi listrik 150 kV sepanjang 65,8 kms antara Seputih Banyak ke Menggala, Lampung. Menjadikan transfer listrik dari Sumatera bagian selatan ke Lampung makin handal.
“Ya, Seputih Banyak – Menggala sudah resmi operasi per 29 Desember 2018 ini. Proyek lama, sudah berumur 11 tahun, selesai sudah,” jelas Wiluyo.
Sedangkan di Riau, PLN berhasil mengoperasikan tambahan trafo kapasitas 60 MVA di Gardu Induk Pasir Putih. Satu trafo ini menambah kapasitas GI Pasir Putih menjadi total 120 MVA.
“Trafo baru ini bisa untuk menambah jumlah pelanggan, yang artinya bisa meningkatkan penjualan PLN di sekitar Pasir Putih,” terang Wiluyo.
“Secara sistem, penambahan trafo ini juga mampu memperkuat kehandalan,” pungkas Wiluyo
Sumber PLN / edit koranbumn.com