PT PLN (Persero) berhasil merealisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN sebesar 47,64 persen di proyek kelistrikannya. Jumlah tersebut setara dengan Rp33,02 triliun dari total Rp67,85 yang di-assessment TKDN oleh surveyor independen dan self assessment.
Agung Murdifi, Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN, mengatakan bahwa pemanfaatan TKDN di proyek ketenagalistrikan meningkat 7,54 persen dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai 40,1 persen.
“Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, baik dalam pengadaan barang maupun jasa yang dibutuhkan PLN,” katanya, dikutip Senin (30/8/2021).
Agung menuturkan, pemanfaatan TKDN terbesar berada di proyek pembangunan jaringan distribusi yang mencapai Rp 5,44 triliun atau 83,1 persen dari total investasi Rp 6,56 triliun.
Kemudian TKDN di pembangunan transmisi mencapai Rp11,02 triliun atau 76,7 persen dari total Rp14,55 triliun. Selanjutnya, TKDN pada pembangunan gardu induk 56,2 persen, dan pembangkit sebesar 28,4 persen.
Saat ini, seluruh pekerjaan dan material distribusi telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam negeri. Bahkan, pekerjaan transmisi dan gardu induk sudah sepenuhnya dapat dilaksanakan oleh perusahaan dalam negeri.
Adapun, pekerjaan infrastruktur pembangkit masih dilaksanakan sebagian oleh perusahaan nasional karena tantangannya yang cukup besar.
Menurutnya, capaian TKDN di proyek kelistrikan masih cukup menantang karena masih ada komponen yang belum sepenuhnya diproduksi dari dalam negeri.
Untuk terus meningkatkan TKDN, PLN juga bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan pemetaan kemampuan dan kapabilitas industri nasional dalam menetapkan Peta Jalan Peningkatan TKDN di industri ketenagalistrikan nasional.
“Tak hanya mendukung peningkatan TKDN dan memajukan industri dalam negeri, langkah ini sekaligus memperkuat kelistrikan nasional,” jelasnya.
Sumber Bisnis, Edit Koranbumn