Guna mendukung pertumbuhan industri pertambangan, PT PLN (Persero) berkomitmen untuk memaksimalkan pasokan listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di wilayah Sulawesi. Salah satunya untuk fasilitas pengelolaan pertambangan di wilayah Sulawesi Tenggara.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda mengatakan industri tersebut membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar dan handal. Upaya pemenuhan listrik tersebut ditempuh PLN melalui sejumlah program. Misalnya saja, melalui program pembangunan pembangkit 35 ribu megawatt (MW).
“Khusus untuk Sulawesi, PLN telah berhasil memiliki daya listrik dengan total sebesar 2.544 MW dari pembangkit yang beroperasi,” ungkap Syamsul Huda, Rabu (4/3/2020).
Syamsul menyebutkan, sesuai dengan RUPTL 2019-2020, PLN juga akan terus membangun pembangkit dengan total 940 MW, transmisi 2.562 kms, gardu induk 1.312 MWA untuk wilayah Sulawesi. Ia meyakini dengan progres pembangunan yang maksimal membuat Sulawesi akan memiliki cadangan daya yang sangat memadai.
Termasuk dalam memenuhi kebutuhan investor di sektor industri pertambangan di Sultra. Kepastian adanya pasokan listrik dari PLN, salah satunya ditunjang adanya PLTU Kendari 3 di Sultra. PLTU Kendari 3 sendiri berkapasitas 2 x 50 MW.
“PLTU itu telah memasok sebesar 6,4% dari total sistem kelistrikan Sulbagsel dan sebesar 45,5% ke pelanggan di Kendari,” ungkap Syamsul.
Pembangkit yang berlokasi di Moromo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra tersebut merupakan pembangkit yang masuk dalam sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). PLTU Kendari 3 kata Syamsul, mampu menunjang sistem kelistrikan Sulbagsel.
“Adapun total daya PLTU Kendari 3 mencapai 2107 MW, sistem tersebut memiliki beban puncak sebesar 1411 MW, sehingga memiliki cadangan daya sebesar 696 MW,” jelasnya.
Sebelumnya, PLTU tersebut sudah dikunjungi oleh Komisi VII DPR RI. Dalam siaran tertulisnya, Ketua Tim kunker DPR RI, Eddy Soeparno menyatakan Sultra telah menjadi salah satu pusat tambang terbesar di Indonesia.
“Keberadaan industri tambang tersebut akan menarik perhatian para investor baru untuk berinvestasi dan apalagi jika sudah didukung dengan sistem kelistrikan yang menunjang dari PLN,” jelas Eddy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn