PLN berhasil melakukan penyambungan listrik di sejumlah Rumah Ramah Gempa (RRG) yang menjadi hunian sementara para pengungsi korban gempa Lombok.
Hingga Jumat (28/9), total sebanyak 572 RRG yang telah dibangun oleh sinergi BUMN tersambung listriknya. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah RRG yang akan dibangun.
Lokasi RRG yang dilistriki tersebar di 4 desa, yaitu Desa Kekait dan Desa Guntur Macan di Kabupaten Lombok Barat, Desa Pemenang di Kabupaten Lombok Utara, dan Desa Sembalun di Kabupaten Lombok Timur.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menilai RRG ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan warga terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Banyaknya pengungsi yang belum bisa menempati rumah dan harus tinggal di tenda darurat dengan menggunakan terpal, akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pengungsi. Apalagi dengan datangnya musim penghujan yang pasti akan membuat kondisi pengungsi semakin rawan terhadap penyakit,” ucap Rini.
Kondisi tersebut, kata Rini, menjadi alasan Kementerian BUMN yang didukung oleh beberapa BUMN untuk membangun RRG atau rumah transisi bagi para korban gempa.
“Kehadiran listrik di RRG sangat penting untuk aktifitas masyarakat. Oleh karena itu, sebagai wujud kepedulian PLN melalui sinergi BUMN, kami gerak cepat melakukan penyambungan listrik di RRG yang sudah dibangun,” tutur Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Djoko R. Abumanan.
“Masyarakat juga tidak dipungut biaya apapun untuk proses penyambungan barunya. Kami bantu biayanya melalui program PLN Peduli (CSR PLN),” tambah Djoko.
Untuk melistriki RRG ini, PLN memasang listrik dengan daya 2.200 VA yang akan digunakan untuk melistriki 3-4 rumah atau setara dengan 6 – 8 kepala keluarga. Jumlah daya tersebut dinilai cukup untuk aktifitas pokok sehari-hari masyarakat pengungsi.
“Kami berharap kehadiran listrik dapat membuat korban gempa Lombok kembali bangkit,” ujar Djoko.
Kepala Desa Kekait, Muhammad Zaini menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambungan listrik di RRG yang telah diberikan PLN.
“Kami menghaturkan banyak terima kasih kepada Ibu Menteri BUMN. Tanpa PLN kita akan hitam pekat, tanpa penerangan. Tanpa PLN kita tidak bisa nyaman,” pungkas Zaini.
Secara keseluruhan, sinergi BUMN ditargetkan dapat membangun 1.500 RRG bagi korban gempa Lombok. Konstruksi RRG diestimasikan dapat digunakan oleh pengungsi hingga satu tahun ke depan. Pembangunan RRG diharapkan selesai secepatnya agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat korban gempa.
Sumber Situs Web PLN