PT PLN (Persero) menilai jika penggabungan bisnis internet sudah menjadi kebijakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kebijakan tersebut akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat.
“Kebijakan yang diputuskan tentu membawa manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat Indonesia,” Vice President Public Relations PLN, Arsyadany G. Akmalaputri kepada Bisnis.com, Selasa (31/8/2021).
Penggabungan membuka peluang masyarakat untuk dapat menjangkau internet menjadi makin besar, sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional meningkat.
Arsya menjelaskan produk internet ritel dari Anak Usaha PLN yaitu PT Indonesia Comnets Plus (Icon+) sudah dikembangkan sejak 2019, awalnya bernama Stroomnet yang kini dikenal dengan nama Iconnet.
Layanan internet ini merupakan bentuk inovasi PLN untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat akan internet dan sebagai bentuk pengembangan bisnis untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
“Misi produk Iconnet utamanya adalah menjangkau internet dari pinggir, memberikan akses kepada banyak masyarakat Indonesia yang selama ini wilayahnya belum bisa mendapatkan akses internet,” kata Arsya.
Hadirnya produk Iconnet, kata Arsya, memberikan tambahan pilihan kepada masyarakat dalam mencari solusi terkait Internet yang andal dan ekonomis.
Makin banyak pilihan, tutur Arsya, akan membuat tarif makin ekonomis yang membuat layanan internet makin efisien dan tentu memberikan keuntungan kepada masyarakat.
Arsya mengatakan pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Sementara, total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, ada sekitar 30 persen masyarakat yang belum mendapatkan akses internet.
Sebelumnya, dalam rapat kerja 2021, Icon+ ingin melayani 20 juta pelanggan pada 2024. Artinya, dalam setiap tahunnya hingga 2024, Icon+ harus dapat merangkul 5 juta pelanggan baru. Icon+ akan memanfaatkan aset strategis yang dimiliki dan layanan yang prima untuk mencapai target tersebut.
Sumber Bisnis, edit koranbumn