PLN berhasil mengoperasikan 10 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. PLTS yang memanfaatkan sumber enargi baru dan terbarukan ini, dapat melistriki 887 rumah warga di 13 Kampung, antara lain di Kampung Solol, Bianci, Beo, Kalitoko, Wejim Timur, Wejim Barat, Satukurano, Atkari, Limalas Timur, Limalas Barat, Kayerepop, Kapatcol, dan Aduwey dengan total Kapasitas 710 kiloWatt-peak (kWp). Total investasi yang dikeluarkan oleh PLN sebesar 45 miliar rupiah.
Ini merupakan komitmen PLN dalam menerangi kampung yang belum teraliri listrik di Wilayah Sorong, Papua Barat, dengan mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan yang tersedia, yakni matahari. Kelistrikan di 13 Kampung tersebut langsung dinyalakan selama 24 jam, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik untuk mengoptimalkan aktifitasnya sehari-hari.
Sebelumnya, pada tahun 2020 PLN telah melistriki beberapa kampung lainnya di Kabupaten Raja Ampat menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Total keseluruhan kampung berlistrik di kabupaten Raja Ampat sebanyak 67 Kampung sampai dengan tahun 2021.
Proses percepatan penyelesaian pembangunan hingga pengoperasian dilakukan dalam jangka waktu kurang dari dua bulan. Lama waktu pengerjaan pada setiap kampung tidak sama, hal ini dikarenakan faktor geografis yang berbeda-beda. Terdapat kampung yang tidak memiliki dermaga sehingga kapal Papua Terang milik PLN harus berlabuh jauh dari tepi pantai kampung dan menurunkan tim, material serta alat kerja menggunakan speedboat kecil milik penduduk kampung setempat yang dilakukan secara bertahap.