Dengan beroperasinya PLTM Sungai Buaya, PLN kantongi efisiensi biaya produksi listrik di wilayah Sumatera Utara mencapai Rp 1,9 miliar
PT PLN (Persero) siap menyerap listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sungai Buaya dengan kapasitas 2×1,5 megawatt (MW) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hal ini merupakan bentuk dukungan PLN dalam peningkatan pemanfaatan energi hijau untuk mencapai target neutral carbon pada 2060, sekaligus mendukung perhelatan G20 di Indonesia.
PLTM Sungai Buaya resmi beroperasi komersial ( Commercial Operation Date /COD) pada Selasa (5/4). PLTM ini dioperasikan oleh PT Landasan Tata Laksana Energi.
General Manager PLN UIW Sumatera Utara, Pandapotan Manurung menjelaskan dengan beroperasinya PLTM Sungai Buaya menambah penggunaan energi hijau di Sumatera Utara. Saat ini porsi EBT dalam bauran energi di Sumatera Utara mencapai 44,88 persen. Ini merupakan pencapaian tertinggi di Indonesia.
“Kami berharap dengan beroperasinya PLTM Sungai Buaya dapat meningkatkan kehandalan pasokan listrik khususnya di Kabupaten Deli Serdang dan sekitarnya. Hal ini juga harus dibarengi dengan kelestarian lingkungan di sekitar PLTM agar dapat tetap terjaga sehingga masyarakat sekitar bisa mendapatkan manfaat,” tuturnya.
Pembangunan proyek PLTM Sungai Buaya telah ditetapkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 sehingga pengoperasiannya menjadi prioritas dalam rangka mendukung pemanfaatan EBT.
“Harapannya dengan beroperasinya PLTM Sungai Buaya ini dapat memperbaiki kualitas tegangan dari 20,4 kV menjadi 20,6 kV dan efisiensi biaya pokok produksi (BPP) di wilayah Sumatera Utara Rp 1,9 miliar,” tambah Pandapotan.
Direktur PT Landasan Tata Laksana Energi, Ade Rusli mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang diberikan oleh PLN UIW Sumatera Utara selama pembangunan PLTM Sungai Buaya.
“Kami tentunya akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga minihidro dalam rangka mensukseskan program green energy yang ramah lingkungan,” ujar Ade Rusli.