PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatatkan laba Rp831,44 miliar per semester I/2024. Laba PNM ini naik 10,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan yang dirilis di Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (30/7/2024), PNM membukukan pendapatan bunga dan syariah Rp7,51 triliun. Tumbuh 11,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,76 triliun.
Dalam periode ini, beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp5,35 triliun berbanding Rp4,72 triliun. Setelah ditambah pendapatan lainnya seperti jasa giro, deposito hingga jasa konsutasi, laba usaha PNM mencapai Rp1,1 triliun berbanding Rp982,23 miliar pada pertengahan 2023 lalu.
PNM mencatatkan aset Rp55,67 triliun pada Juni 2024, tumbuh 9% dibanding Rp51,04 triliun pada periode sebelumnya.
Tercatat juga pinjaman yang diberikan mencapai Rp45 triliun yang terdiri dari pinjaman yang diberikan Rp43,873 triliun dan pembiayaan modal Rp1,127 triliun. Melonjak dari Rp42,8 triliun pada Juni 2023.
Nilai pembiayaan yang dikucurkan ini setelah dikucangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang mencapai Rp107,8 miliar per Juni 2024.
PNM Raih Penghargaan
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, dalam Malam Apresiasi Satu Inspirasi 2024 di Hotel JS Luwansa Jakarta. PNM mendapatkan penghargaan yang diberikan kepada Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi kategori Penggerak Ekonomi Masyarakat, dalam program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).
Pada malam penghargaan yang wakili oleh Lalu Dodot Patria Ary selaku Sekretaris Perusahaan mengatakan bahwa “saat ini nasabahnya naik secara bertahap yang sebelumnya di bawah holding ultra mikro akan naik ke kelas atas seperti BRI atau Pegadaian. Tidak hanya itu, ia menjelaskan ke depannya PNM mengambil satu strategi dari tiga pilar mereka untuk membahagiakan masyarakat, yakni dengan memberikan modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.
Dodot juga mengatakan pemberian kredit kepada masyarakat tidak hanya melalui uang. Namun, juga dengan memperhatikan peluang-peluang yang ada di tengah masyarakat.
“Bagaimana kita bisa mengkapitalisasi peluang-peluang yang ada di masyarakat, yang ada di nasabah kami dalam bentuk kelompok. Sehingga mereka ada interaksi, dan dalam kelompok tersebut juga terbentuk suatu social network yang baik,” jelasnya.
Tercatat saat ini nasabah PNM berjumlah 15,2 juta orang dengan total dana PNM yang beredar di kalangan nasabah Rp 244 triliun.
PNM merupakan lembaga pembiayaan dan pendampingan perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro. PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15,2 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn