10 November merupakan salah satu tanggal penting bagi warga Indonesia. Bagaimana tidak, hari tersebut diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan ke-78 tahun ini diperingati dengan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”.
Untuk mendokumentasikan peristiwa ini Pos Indonesia mendapat mandat dari Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengedarkan Prangko Pahlawan Nasional Angkatan Udara tanggal 10 November 2023. Prangko seri GMT dicetak dalam bentuk Fullsheet dan Sampul Hari Pertama (SHP).
Terdiri dari empat desain, prangko Pahlawan Nasional Angkatan Udara merupakan visualisasi dari Marsekal Muda TNI Anumerta Abdulrachman Saleh, Marsekal Muda TNI Anumerta A. Adisutjipto, Marsekal Muda TNI Anumerta Halim Perdanakusuma, serta Marsekal Pertama TNI Anumerta Iswahjudi.
Abdulrachman Saleh dan Adisutjipto merupakan pahlawan nasional yang sama-sama pernah ditugaskan ke India saat Agresi Militer Belanda I. Pada 29 Juli 1947 keduanya dalam perjalanan pulang menuju ke Singapura untuk mengambil obat-obatan dari Palang Merah Malaya menggunakan penerbangan Dakota VT-CLA. Sesaat sebelum tiba di Sleman, pesawat tersebut ditembak jatuh dan terbakar. Peristiwa ini selanjutnya dikenal sebagai Hari Bhakti Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara sejak tahun 1962.
Halim Perdanakusuma selanjutnya menggantikan posisi Adisutjipto sebagai Wakil Kepala Staf AURI. Selanjutnya ia ditugaskan membangun angkatan udara di Sumatera guna menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera guna menembus blokade udara Belanda. Desember 1947 Halim bersama dengan Iswahjudi ditugaskan ke Bangkok guna melakukan penjajakan pembelian senjata dan pesawat. Dalam perjalanan kembali dari Bangkok, pesawat yang digunakan terjebak dalam cuaca buruk di daerah Tanjung Hantu, Malaysia dan akhirnya jatuh di pantai.
Atas jasa-jasanya terhadap negara, nama Abdulrachman Saleh, Adisutjipto, dan Halim Perdanakusuma diabadikan menjadi nama bandar udara TNI AU. Nama Iswahjudi sendiri diabadikan sebagai nama jalan yang sebelumnya bernama Jalan Raya Madiun-Solo yang berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun. “Keempat pahlawan ini merupakan perintis berdirinya TNI AU dan merupakan generasi awal pasukan Indonesia di matra udara,” ungkap Haris Direktur Bisnis Jasa Keuangan yang membawahi bisnis filateli.
Setiap keping prangko memiliki kopur 3500 rupiah. Satu set Fullsheet terdiri dari 16 keping prangko dan bisa didapatkan dengan harga 56 ribu rupiah. Sedangkan satu set prangko SHP terdiri dari 4 keping prangko dan dijual seharga 26 ribu rupiah. Prangko seri Pahlawan Nasional Angkatan Udara bisa didapatkan di Pos Indonesia Kantor Cabang Utama dan Pos Indonesia Kantor Cabang maupun dipesan secara online melalui filateli.co.id.
Sumber POS INDONESIA