PT Pos Indonesia (Persero) meresmikan tiga Agen MyPos di lingkungan pesantren di Jawa Barat. Peresmian Agen MyPos di pondok pesantren merupakan tindak lanjut program Pos Indonesia Goes to Pesantren.
Pembukaan Agen MyPos dilakukan di Al Wafi Islamic Boarding School, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Sementara dua tempat lainnya yaitu di Al Wafi Bogor dan kawasan Margonda. Selain meresmikan Agen MyPos, juga dilakukan launching O-Ranger Santri dan pemberian santunan kepada anak yatim.
Hadir pada acara tersebut Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia Siti Choiriana atau Ana, perwakilan Pemkot Depok, perwakilan DPRD Kota Depok, unsur Muspida Kota Depok, para alim ulama, kyai, dan tamu undangan lainnya.
Ana mengatakan, saat ini pihaknya terus berinovasi untuk memperluas jangkauan MyPos dengan menyasar pesantren. Karena secara potensi, di Indonesia ada sekitar 30.000 pesantren dengan jumlah santri mencapai 4 juta orang.
“Melihat potensi yang begitu besar ini, kami harus berkolaborasi dengan pesantren. Kami memperkenalkan Pos tak hanya sebagai postel company, tapi juga sebagai perusahaan yang melayani kurir, logistik, dan financial services, ” jelas Ana, Selasa (19/4/2022).
Hadirnya MyPos, kata dia, akan memudahkan pesantren, pelaku usaha, dan lingkungan pesantren melakukan pengiriman barang. Tak hanya itu, Agen MyPos juga melayani transaksi keuangan seperti pembayaran listrik, PDAM, pulsa, pengiriman uang, dan lainnya.
Ana juga berharap, MyPos pesantren akan menjadi entry point dibukanya layanan logistik. Pada tahun 2024, potensi bisnis logistik diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun. Jika Pesantren bisa menyerap sebagian ceruk bisnis ini, maka pesantren akan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi.
Tak hanya membidik pesantren, Pos Indonesia juga akan terus meningkatkan jaringan MyPos di semua lini. Targetnya, MyPos hadir di seluruh desa di Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia telah memiliki 4.500 Kantor Pos dan 50.000 jaringan agen, serta terhubung dengan 228 negara.
Sementara itu, menurut tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Agus Solachul Aam Wahib Wahab atau Gua Aam, pihaknya sangat senang dengan peresmian MyPos di tiga titik ponpes di Jabar. Ini membuktikan bahwa pesantren mulai hadir dengan kemandiriannya.
“Kami ingin bisa melayani umat dan berkontribusi yang baik bagi bangsa dan negara dengan bekerjasama dengan Pos Indonesia. Ini BUMN paling tua yang umurnya lebih dari 200 tahun dan potensi pengembangan bisnisnya cukup besar, ” katanya.
Dia berkeyakinan, dengan semangat tinggi, umat Islam dan Pos bisa kembali berjaya. Bagaimana Pos bisa membangun kembali agar menjadi pemain besar di negeri sendiri.
“Kami ingin menghadirkan kantor pos (MyPos) di semua pondok pesantren. Kami sudah buka di Banyuwangi, Surabaya, Sampang, dan lainnya. Sejauh ini, transaksinya terus naik, ” katanya.
Menurut Gus Aam, MyPos akan menumbuhkan jiwa entrepreneur di lingkungan pesantren. Pesantren juga akan mandiri secara ekonomi, jika semua layanan keuangan menggunakan MyPos. Dengan jumlah santri yang cukup banyak, maka bisa dibayangkan nilai transaksi dari layanan pembayaran, transfer atau kirim uang, dan lainnya.
Sementara itu, pembina Ponpes Al Wafi Ali Saman Hasan menyatakan, pihaknya mendukung masuknya MyPos ke pesantren. Di Al Wafi, ini adalah kampus kedua. “Insya Allah nanti semua Pesantren kami akan menjadi agen MyPos. Kami berharap bisa terus bergandengan, di mana ada Al Wafi, juga ada MyPos, “imbuh dia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn