Sejak awal tahun 2021, PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah melebarkan diversifikasi usahanya ke sektor jasa pertambangan. Salah satu mega proyek jasa tambang PPRE berasal dari Weda Bay Nickel.
Lingkup pekerjaan PPRE mencakup mining development infrastructure seperti hauling road upgrading, stockpile development, dan hauling services.
Hingga Desember 2021 total perolehan nilai kontrak PPRE di Proyek Weda Bay Nickel telah mencapai Rp 1,8 triliun atau menyumbang 32% dari total perolehan kontrak baru perseroan hingga Desember 2021.
Weda Bay Nickel yang berada di wilayah Halmahera Tengah, Maluku Utara merupakan bagian dari Kawasan Industri Weda Bay Indonesia (IWIP). IWIP dibangun pada tahun 2018 dan mulai berproduksi pada tahun 2019.
Sejak saat itu, kawasan industri tersebut terus mengembangkan pembangunan area dimana salah satunya dengan didirikannya pabrik-pabrik pengolahan hasil nikel seperti PT Yashi Indonesia Investment, PT Youshan Nickel Indonesia dan PT Weda Bay Nickel.
Tidak hanya sebatas pabrik, infrastruktur lainnya pun akan turut dikembangkan bahkan hingga diluar area pertambangan dan Kawasan Industri IWIP.
Manajemen PPRE dan DPRD berdiskusi mengenai peran PPRE pada proyek pertambangan di Weda Bay Nickel maupun potensi pengembangan infrastruktur lainnya di daerah Halmahera Tengah dan Maluku Utara serta potensi penyerapan tenaga kerja lokal.
Direktur Utama PPRE, Rully Noviandar mengatakan peran perseroan saat ini sebagai kontraktor jasa tambang di Weda Bay Nickel tentu diharapkan tidak hanya memberikan dampak ekonomis, juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif lewat pengembangan SDM dan sarana-prasarana di area tersebut.
Terkait potensi ke depan, pihaknya mengaku akan siap dan bangga apabila kembali dipercaya oleh pemerintah setempat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur Halmahera Tengah.
“Lewat kapabilitas yang kami miliki baik di bidang jasa pertambangan dan civilwork serta dukungan ketersediaan alat berat yang memadai dalam kapasitas besar, kami yakin dan siap untuk mewujudkan hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/3).
Direktur Peralatan dan SCM PPRE, Mhd Wira Zukhrial menambahkan sebagai anak perusahaan BUMN, pihaknya juga memiliki tanggungjawab sosial untuk juga mengembangkan putra daerah, yang telah dilakukan melalui program perekrutan dan penyerapan tenaga kerja lokal di area Weda. Hingga saat ini dari total tenaga kerja, sebesar 34,47% berasal dari putra daerah.
“Tentunya angka tersebut dapat meningkat seiring dengan meluasnya lingkup pekerjaan PPRE di sana (Weda Bay Nickel) dan pertumbuhan kebutuhan SDM-nya. Namun demikian, sebagai perusahaan yang juga memiliki tata kelola dan mengedepankan kualitas, maka seluruh proses perekrutan maupun penyerapan tenaga kerja kami lakukan sesuai prosedur seleksi yang berlaku,” imbuhnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn