PT PP Urban catatkan pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun pada tahun lalu. Adapun pendapatan tersebut disokong dari lini bisnis konstruksi dengan berkontribusi 55%.
Nugroho Agung Sanyoto, Direktur Utama PT PP Urban menyebutkan bahwa konstruksi menjadi kontributor terbesar lantaran memang menjadi backbone bisnis perusahaan. “Backbone kami tetap di konstruksi,” ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Senin (28/1).
Ia menjelaskan pada tahun lalu perusahaan memiliki 13 proyek dari eksternal yaitu rumah sakit di Palembang dan Makassar, Gedung BI, Gedung Inka, Gedung Pemda Sukoharjo, Uhamka, Gedung Telkom di Bandung, dan lainnya. Dengan banyaknya proyek yang digarap perusahaan konstruksi menyumbang 55% dari laba kotor perusahaan.
Nugroho juga menjelaskan untuk proyek-proyek konstruksi yang diambil perusahaan semuanya berada di bawah Rp 200 miliar. “Proyek di atas Rp 200 miliar akan dikerjakan Divisi Gedung Induk (PTPP),” terangnya.
Dengan begitu, adapun dari komposisi Rp 1,1 triliun yaitu konstruksi 55%, Realty 21%, Ready Mixed & Precast 22% dan Building Management 2%. Untuk sektor building management, ia menyebutkan bahwa sebelumnya perusahaan melakukan dibanyak gedung di Jakarta.
Namun, saat ini perusahaan hanya melakukan untuk gedung milik PT PP saja. “Nantinya, saat apartemen yang dibangun oleh PP Urban sudah selesai, Building Management akan dilakukan oleh Divisi Building Management PP Urban,” ujarnya.
Untuk Ready Mixed dan Precast sendiri, Nugroho meneybutkan bahwa 90% untuk support proyek-proyek perusahaan induknya, PT PP Tbk (Persero) (PTPP). Adapun saat ini perusahaan memiliki 2 Fixed Plat yang berada di Lampung dan Sadang yang memproduksi mainly tiang pancang dan sheet pile, serta 1 Fixed Plant khusus untuk Dinding Fasad High Rise Building di Bekasi.
Kemudian untuk mobile plant sendiri disebutnya ditaruh di proyek-proyek infrastruktur PTPP seperti Tol Lampung, Tol Manado Bitung, Tol Malang Pandaan, Airport Kulonprogo. “Pada mobile plant di samping nyediakan concrete ready mixed juga produk-produk precast seperti Girder, U Ditch, Box Culvert, dan sebagainya,” jelasnya.
Terkait rencana IPO, Nugroho bilang tahun ini perusahaan masih belum akan IPO. “Tahun ini belum, lagi dijajaki apakah memungkinkan di tahun depan,” pungkasnya.
Sumber kontan, edit koranbumn