Mempersiapkan generasi emas 2045 bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak-anak di Indonesia. Kondisi tersebut menginspirasi PPI untuk meninisiasi pelaksanakan program penurunan prevalensi stunting, yang menjadi program unggulan TJSL perseroan. PPI menyalurkan bantuan berupa telur, biskuit bayi, kacang hijau, daging ayam, daging sapi, dan beras, untuk entaskan stunting di NTB pada (8/10/2021).
Bantuan tersebut akan rutin disalurkan PPI setiap bulan selama satu tahun agar dapat melihat dan mengukur sejauh mana perkembangan keberhasilan program ini untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Lombok Barat. Pemilihan pelaksanaan penyaluran yang berlokasi di NTB ini berdasakan pada prevalensi stunting di daerah tersebut yang termasuk tinggi.
Ini adalah bentuk kontribusi nyata PPI untuk kesehatan Indonesia. Sebagai bagian dari BUMN Klaster Pangan, PPI mendukung perbaikan gizi demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. PPI memahami bahwa anak-anak adalah potensi masa depan keluarga dan masyarakat sehingga dapat menjadi sebuah kekuatan baru bagi generasi penerus di masa mendatang.
Pada program ini, PPI Cabang Mataram terlibat aktif dalam penyediaan bantuan dan koordinasi dengan banyak pihak.
Saat ini, perjuangan mengatasi stunting merupakan prioritas pembangunan pada tingkat nasional, propinsi sampai pada tingkat kabupaten. Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal – SDG) nomer 2: Mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan dan meningkatkan gizi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.
Tahun depan, program ini akan dilanjutkan dengan penyaluran bantuan TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) untuk ibu hamil dan ibu menyusui.