Presiden Jokowi Widodo akan meresmikan penerapan 5G Smart Minning di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Kamis (1/9/2022), yang merupakan kolaborasi PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan Grup Telkom, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke PTFI menyampaikan penerapan 5G Minning di PTFI dapat membuat manajemen pertambangan semakin baik. Dalam agenda PTFI, pada Kamis (1/9/2022), Jokowi akan meresmikan peluncuran penerapan teknologi 5G Smart Minning, yang merupakan kerja sama PTFI dengan Telkomsel.
Penerapan teknologi 5G dalam operasi penambangan PTFI merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Kolaborasi PTFI dan Telkomsel diharapkan memiliki potensi tinggi untuk menjadikan tambang yang aman dan produktif di masa mendatang.
“Kita harapkan dengan masuknya 5G Mining, bagaimana manage tambang dengan sistem 5G berjalan dengan lebih baik. Selama ini, complicated memang mengembangkan tambang PTFI di ketinggian 2.000-3.000 mdpl, tetapi ternyata bisa dilakukan,” ujarnya dalam acara Silaturahmi Karyawan PT Freeport Indonesia bersama Presiden RI di Tembagapura, Kab. Mimika, Rabu (31/8/2022).
Jokowi pun mengapreasiasi pendapatan PTFI yang mencapai US$7,5 miliar pada 2021 atau sekitar Rp105 triliun (estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS). Dengan pendapatan yang begitu besar, PTFI memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Kabupaten Mimika, dan Papua secara umum.
“PTFI memiliki kontribusi besar terhadap [ekonomi] Mimika. Sekitar 68 persen PDRB [produk domestik regional bruto] Mimika berasal dari PTFI. Selain itu, PTFI berkontribusi terhadap 34 persen PDRB Papua,” imbuhnya.
Jokowi datang bersama Iriana Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sebelumnya, General Manager Network Strategic Roadmap Telkomsel Christian Guna Gustiana mengatakan salah satu peluang pemanfaatan 5G di Freeport Indonesia adalah perihal operasional kendaraan otomatis.
Kendaraan berat seperti eskavator, mungkin saja dapat digerakan dengan jaringan 5G dari jarak jauh sehingga tidak perlu orang untuk mengendarai kendaraan tersebut.
“Operator eskavator cukup duduk di dalam ruangan dan menggerakan mesin seperti simulasi,” kata Christian dalam acara virtual, Selasa (11/1/2022).
Dia mengatakan untuk menggerakan kendaraan otomatis besar tersebut dibutuhkan kecepatan internet yang memadai dan latensi yang rendah.
Untuk menjalankan sebuah misi penting, yaitu menggerakan eskavator dari jarak jauh, jarak waktu antara perintah yang diberikan hingga kendaraan merespons harus sangat rendah di bawah 1 milidetik atau realtime.
Kemampuan memberikan kecepatan dan latensi rendah hanya dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan 5G, dan tidak cukup dengan 4G saja.
“Bisa dibayangkan jika respons yang diberikan kendaraan terlambat atau setelah maju beberapa meter, bisa masuk ke jurang,” kata Christian.
Seperti diketahui teknologi kelima diklaim memiliki kecepatan internet hingga 5 – 20 kali lipat dari 4G, dengan latensi dibawah 1 milidetik.
Sebagai operator seluler pertama yang komersialisasi layanan 5G, Telkomsel menggelar 5G dengan pita frekuensi 2,3 GHz dan 2,1 GHz, dengan tambahan 1,8 GHz.
Pada penggelaran PON XX 2021 di Papua, kecepatan 5G Telkomsel menyentuh angka 1 Gbps, meningkat sekitar 300 Mbps dibandingkan dengan Mei 2021 atau saat 5G baru pertama kali diluncurkan. Peningkatan kecepatan jaringan 5G Telkomsel terjadi berkat penataan ulang (refarming) frekuensi di pita 2,3 GHz.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah akan meluncurkan 5G Mining hasil kerja sama antara PT Freeport Indonesia dengan Telkom Group. 5G Mining adalah teknologi baru di sektor pertambangan. Beberapa perangkat akan digerakan dari jarak jauh dengan jaringan 5G.
“5G Mining akan kita luncurkan sebagai negara pertama di Asia Tenggara pada tahun ini,” ujar Erick, dilansir Antara.
Dia menjelaskan tujuan peluncuran 5G Mining adalah memudahkan pekerjaan di pertambangan dalam karena di lokasi itu sulit bagi manusia bekerja tanpa bantuan alat. Nantinya, kendaraan otonom dan robotik akan diandalkan di tambang-tambang dalam. Para pekerja cukup mengendalikan robot dari jarak jauh untuk melakukan penambangan.
Menurutnya, selain menjaga keamanan operasional, termasuk perlindungan tenaga kerja, fungsi 5G Mining akan meningkatkan konektivitas integrasi melalui penerapan hyper connect network.
Sumber Bisnis, edit koranbumn