Peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara) kian terang benderang. Presiden Prabowo Subianto menyatakan Badan Pengelola Investasi Danantara akan meluncur pada 24 Februari 2025.
Danantara akan menjadi lembaga pengelola modal besar di Indonesia, nantinya Danantara diharapkan operasionalnya bakal mirip seperti Temasek dari Singapura. Danantara nantinya akan mengelola aset US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).
Rencana ini dibeberkan Prabowo saat menjadi pembicara di gelaran World Government Summit 2025, dia hadir melalui konferensi video. Acara itu dihadiri langsung oleh pimpinan berbagai negara di dunia.
“Danantara akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini,” tegas Prabowo dalam video paparannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/2/2025).
Danantara akan mengelola modal yang ada ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat.
“Investasi akan dilakukan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” kata Prabowo.
Menurutnya, proyek-proyek ini dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Ini merupakan target besar yang digaungkan Prabowo sejak kampanye.
“Semua proyek ini akan berkontribusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8%,” tegas Prabowo.
Nasib Danantara kian jelas usai DPR mengesahkan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui Revisi Undang-undang (RUU) tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dalam rapat paripurna pada Selasa 4 Februari 2025 kemarin.
Lembaga ini diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengoptimalkan nilai ekonomi BUMN guna mempercepat transformasi ekonomi nasional serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola (BP) Investasi Danantara, Muliaman Hadad mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi UU. Aturan tersebut akan menjadi payung hukum terbentuknya BP Investasi Danantara.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses ini, khususnya bagi DPR RI dan kementerian-kementerian lainnya sehingga BP Investasi Danantara dapat terlahir,” kata Muliaman kepada detikcom.
Dengan kolaborasi seluruh pihak selama ini, dianggap menjadi landasan kuat bagi BP Investasi Danantara untuk nantinya bekerja efektif dalam memberikan dampak positif untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
Muliaman membeberkan saat ini pihaknya sedang menyusun langkah strategis dan melakukan pendalaman sesuai mandat yang ditetapkan dalam UU, sambil berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan operasionalisasi BP Investasi Danantara berjalan sesuai arahan presiden.
“Kami tengah menyusun langkah-langkah strategis awal dan menginternalisasi mandat yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Kami juga terus berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa operasionalisasi Danantara Indonesia berjalan selaras dengan arahan Presiden dan berlandaskan regulasi yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Sumber Detik, edit koranbumn
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7779266/prabowo-luncurkan-danantara-24-februari-kelola-aset-rp-14-715-triliun