Produksi batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) sampai dengan kuartal III/2020 tercatat mencapai 19,4 juta ton. Realisasi tersebut mencapai 77 persen dari target tahun ini yang telah disesuaikan menjadi 25,1 juta ton.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan bahwa realisasi produksi hingga September 2020 itu menurun 10 persen bila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
“Ini sejalan dengan RKAB [rencana kerja dan anggaran biaya] yang disetujui oleh Kementerian ESDM pada waktu kami merencanakan perubahan produksi, ditambah lemahnya permintaan batu bara di triwulan I dan II saat awal-awal pandemi Covid-19,” ujar Arviyan dalam konferensi pers kinerja kuartal III/2020 secara virtual, Jumat (6/11/2020).
Selama kuartal pertama hingga kuartal kedua, kata Arviyan, banyak negara yang melakukan lockdown. Hal ini membuat penjualan batu bara ke negara-negara tujuan ekspor menjadi terhambat. Belum lagi permintaan batu bara di dalam negeri, yakni oleh PT PLN (Persero), juga mengalami penurunan seiring dengan rendahnya konsumsi listrik PLN.
“Hampir 50 persen rencana kami ke PLN tidak tercapai. Kami menyadari PLN mengurangi batu bara karean rendahnya demand energi selama pandemi,” katanya.
Turunnya permintaan tersebut membuat volume penjualan batu bara perseroan sampai dengan kuartal III/2020 mencapai 18,6 juta ton atau turun sekitar 9 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang bisa mencapai 20,6 juta ton.
Adapun, penjualan batu bara PTBA kuartal III/2020 mayoritas masih didominasi penjualan domestik yang kontribusinya mencapai 57 persen, sisanya sebagian besar diekspor ke India dan Hong Kong.
Sumber Bisnis, edit koranbumnhun