Kue kering menjadi salah satu cemilan yang banyak diminati masyarakat. Melihat peluang bisnis kue kering, membuat Hetti menjajal bisnis ini dengan memproduksi kue kacang kejepit dan pastel pada tahun 2004 silam.
Usaha kue kering Hetti Saldi warga Tempilang, Kabupaten Bangka Barat ini banyak diminati masyarakat. Rasa yang gurih dan enak membuat kue dengan brand ‘Kue Salya’ ini kian diburu warga.
Melihat permintaan pasar yang semakin naik, Hetti terus mengembangkan produknya dengan menambah jenis kue yang diproduksinya.
Ia menceritakan, dirinya semula tak pandai membuat kue namun dengan berbekal semangat ingin belajar, mengikuti berbagai pelatihan membuat kue, serta pengalaman para pekerjanya membuat kemampuan Hetti semakin meningkat.
“Saya ini dulunya tidak tahu membuat kue-kue ini, tapi saya belajar dari para pegawai yang bekerja ditempat Saya, sehingga saat ini terus memproduksi kue soda dan kue rintak sagu,” kata Owner Kue Salya ini.
Semakin tingginya permintaan kue yang diproduksi Hetti, dirinya memutuskan untuk menjadi mitra binaan PT Timah Tbk pada 2017 untuk menambah modal. Namun, tak hanya modal yang didapatkannya dirinya bahkan sering diajak pameran untuk memperkenalkan produknya.
Tak hanya diikutkan dalam berbagai pameran, produk Hetti juga diberikan tempat pemasaran di Galeri UMKM PT Timah Tbk yang ada di Bandara Depati Amir.
Diakuinya, omsetnya terus meningkat setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk. Jumlah pekerja juga terus bertambah, pada hari-hari biasa dirinya mempekerjakan enam tenaga kerja. Namun, pada saat hari besar keagamaan seperti lebaran, ruahan, Maulid, dirinya mempekerjakan 25 orang untuk memproduksi berbagi jenis kue kering.
Dengan usahanya ini Hetti dapat membantu perekonomian warga sekitar sebagai pegawai ditempatnya. Hal ini memberikan dampak positif dari adanya usaha yang dimiliki oleh salah satu mitra binaan PT Timah Tbk.
“Dihari-hari biasa pegawainya cuma enam orang, tapi kalu menghadapi hari-hari besar seperti lebaran itu ada sekitar 25 orang pegawai yang bekerja dan mereka pun warga sekitar sini,” tutur Hetti.
Setiap minggunya rumah produksi Hetti dapat membuat ribuan biji kue Soda, dengan omset sekutar Rp2 juta dalam sekali produksi.
Sedangkan pada hari-hari besar, Hetti tak hanya memproduksi kue Soda dan kue Rintak Sagu saja, Ia bahkan mampu membuat belasan jenis kue yang merupakan pesanan dari pelangganya.
“Pada saat menghadapi Lebaran Idul Fitri, Kami juga memproduksi berbagai macam jenis kue lainnya, seperti kacang kejepit, bipang kacang, peyek, lontong paris, pastel, bolu, kue rintak papan, kue kacang, kue bulan, kue nastar, lidah kucing dan semprong,” sebutnya.
Mejadi mitra binaan PT Timah Tbk membuat usaha Hetti Saldi semakin dikenal oleh masyarakat di Pulau Bangka. Tak main-main, produk kue Soda yang merupakan kue khas dari Tempilang ini dipasarkan oleh Hetti keseluruh wilayah di Pulau Bangka.
“Kue Soda dan kue Rintak Sagu ini Kami pasarkan ke Belinyu, Sungailiat, Pangkalpinang, Mentok, Kelapa dan Hampir seluruh Pulau Bangka,” ujar Hetti.
Dengan ilmu yang Hetti dapat dari mengikuti pelatihan dan pengalaman dari para pegawainya itu, kini Hetti sudah menjadi Instruktur di setiap pelatihan produk kue yang diadakan oleh Dinas atau Instansi terkait.
“Sudah beberapa kali diminta sama Dinas dan Instansi terkait untuk menjadi Instruktur dipelatihan-pelatihan, dan alhamdullilah sekarang sudah dapat berbagi ilmu untuk orang lain,” tandasnya.