Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengajak pelaku wisata untuk menerapkan destinasi yang aman, bersih, sehat dan indah bagi wisatawan. Hal ini dilakukan dengan mengadakan Program Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) di Lapangan Rama Shinta, Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Jumat (23/20/2020).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Subdirektorat Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Kemenparekraf Nurwan Hadiyono beserta Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Edy Setijono, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara YIA Agus Pandu Purnama, Kepala BPCB DIY Zaimul Azzah dan jajaran Muspika Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Program Gerakan BISA merupakan implementasi dari arahan Presiden Jokowi untuk gerakan perlindungan sosial bagi pelaku dan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui gerakan padat karya dan memberikan stimulus bagi para pelaku usaha di sektor parekraf. Selain itu, program ini bertujuan untuk memicu para pelaku wisata yang terdampak pandemi Covid-19.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program Kemenparekraf di masa pemulihan ini. Program ini bertujuan untuk memotivasi pelaku wisata yg terdampak. Langkah awal kita berikan bahan-bahan ini. Hal ini kita lakukan untuk menghadapi adaptasi baru di destinasi wisata yg terdampak Covid-19.” Terangnya.
Pembukaan kegiatan ini dilakukan dengan penyerahan secara simbolik alat-alat kebersihan dari Kemenparekraf kepada Dirut PT TWC Edy Setijono. Peralatan ini berupa alat kebersihan seperti sapu, keranjang sampah, cangkul, gergaji mesin, dan gerobak dorong.
“Saya kira program ini sangat mendukung dan ini juga menjadi kegiatan untuk mereaktivasi para pelaku wisata melalui kampanye bersih, kampanye sehat, aman dan indah. Semoga ini bisa menginspirasi destinasi lain untuk bersiap menuju kenormalan baru. Sesegera mungkin pandemi ini cepat berlalu, dan Indonesia menjadi pilihan utama, khususnya wisman.” Terang Edy Setijono.