Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero), Gema Alfarisi Deri, mengatakan pihaknya melibatkan berbagai pihak untuk program TJSL yang bertajuk ‘Together We Care: Pendampingan Inklusif dan Berdaya’, yakni Telkom University, Deakin Lancaster University Indonesia dan Komunitas Bandung Independent Living Center (BILiC).
“Kolaborasi pentahelix ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat inklusi sosial dan membuka peluang setara bagi penyandang disabilitas. Kami ingin memastikan bahwa setiap inisiatif TJSL tidak berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi benar-benar memberikan perubahan nyata di lapangan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (15/10/2025).
Gema menjelaskan program tersebut bertujuan untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar lebih inklusif, mandiri, dan berdaya, sekaligus menciptakan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya pun memberikan sesi pelatihan berupa bimbingan konseling yang bertujuan memberikan motivasi dan membentuk mindset positif bagi para peserta.
“Program ‘Together We Care’ akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan dengan pendekatan pelatihan inklusif yang komprehensif melalui kerangka 3-Set,” katanya.
Selain mindset, pihaknya juga memberikan keterampilan (skillset), untuk membekali peserta dengan kompetensi teknis maupun non-teknis yang relevan dengan dunia kerja dan wirausaha.
Perseroan juga menyediakan sarana dan dukungan (toolset) berupa peralatan, metode, dan platform yang difasilitasi oleh PT INTI (Persero) dan pihak lainnya agar keterampilan dapat dipraktikkan secara nyata.
Untuk mewujudkan dampak yang menyeluruh, program ini menghadirkan serangkaian kegiatan terintegrasi, yang didukung oleh para praktisi ahli dari Universitas dan PT INTI (Persero), serta peer konseling dari BILiC.
“Sehingga setiap tahap pendampingan dan pelatihan dapat memberikan manfaat nyata bagi penyandang disabilitas,” katanya.
Menurut Gema, dalam pertemuan pertama yang berfokus pada sesi konseling bersama psikolog dari Telkom University berjalan interaktif dan penuh semangat.
Peserta aktif mengikuti arahan, berdiskusi, dan mulai membentuk mindset positif sebagai bekal dalam rangkaian pelatihan berikutnya.
“Antusiasme yang tinggi dari peserta pada pertemuan pertama menunjukkan bahwa program ini langsung mampu menarik perhatian dan motivasi mereka untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.
Dia menambahkan peserta program akan menjalankan rangkaian pelatihan lainnya yang mencakup literasi digital, public speaking, aksi lingkungan daur ulang. Ada pula sesi konseling serta penguatan diri lanjutan untuk menyiapkan peserta menghadapi dunia kerja maupun wirausaha.
Gema menilai melalui berbagai pelatihan, peserta tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri, kemandirian, dan kemampuan sosial yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
“Pendekatan komprehensif ini menjadi bukti nyata komitmen PT INTI (Persero) dalam mewujudkan inklusi sosial yang berkelanjutan,” katanya.
Dia melanjutkan sebagai perusahaan yang sedang gencar melakukan transformasi, PT INTI (Persero) berharap dapat tetap menghadirkan program TJSL yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekaligus menjadi inspirasi bagi pihak lain.
“Program ini diharapkan tidak hanya memberdayakan penyandang disabilitas, tetapi juga memperkuat peran PT INTI (Persero) dalam menciptakan nilai sosial positif di tengah proses transformasi yang sedang berlangsung,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















