Emiten kontraktor PT PP (Persero) Tbk melaporkan pengerjaan lapangan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang untuk klaster I fase I sudah hampir rampung.
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad menjelaskan pekerjaan lapangan KIT Batang klaster I fase I seluas 450 hektare telah mencapai 95,17 persen.
“PTPP terus mengebut progres pembangunan KIT Batang klaster I fase I seluas 450 hektare ini di mana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun ini,” kata Novel dalam keterangan remi, Kamis (22/4/2021).
Hingga pertengahan April 2021, lanjut Novel, pembangunan pekerjaan untuk zona 1, zona 2, dan zona 3 di klaster tersebut sudah mencapai 99,80 persen, 99,71 persen, dan 99,12 persen.
Selain mengerjakan pematangan lahan KIT Batang klaster I fase I, emiten dengan kode saham PTPP ini juga mendapat kepercayaan untuk mengerjakan paket I.1.B pembangunan jalan KIT Batang.
Paket itu terdiri dari pembangunan jalan baru sepanjang 3,63 kilometer dan 1 jembatan sepanjang 84 meter. Untuk pembangunan jalan ini sudah rampung 43,71 persen.
Novel mengatakan dengan selesainya pekerjaan pada klaster I ini diharapkan investor bisa segera masuk dan memulai pembangunan pabrik mereka.
“Pekerjaan yang tengah dilakukan oleh perseroan a.l. melakukan pematangan lahan, pekerjaan cut & fill,serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor,” imbuh Novel.
Dalam kunjungannya ke KIT Batang, Presiden Joko Widodo mengatakan kawasan yang bernama Grand Batang City itu akan dipakai untuk investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi.
“Oleh sebab itu, saya cek persiapan dari kawasan industri di Batang ini karena nanti di Mei akan ada pelaksanaan groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk industri kaca. Mungkin akan menjadi industri kaca yang terbesar di kawasan Asia Tenggara,” kata Presiden Joko Widodo.
KIT Batang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan total lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektare. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 klaster yaitu klaster pertama seluas 3.100 hektare, klaster kedua seluas 800 hektare, dan klaster ketiga seluas 400 hektare.
Sumber Bisnis, edit koranbumn