PT PP (Persero) diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk membangun salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia, yakni Pelabuhan Patimban. Perseroan ditunjuk untuk mengerjakan tiga paket dari pembangunan dan pengembangan proyek pelabuhan tersebut dan telah menyelasaikannya sekitar 77,38 persen.
Paket pertama Konstruksi Terminal, perseroan membentuk Konsorsium bersama Penta-Rinkai-TOA-WIKA dengan total nilai kontrak sebesar Rp 6 triliun; paket kedua Jembatan Penghubungan, perseroan Joint Operation bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan total nilai kontrak sebesar Rp 524 miilar ; dan paket ketiga Access Road, perseroan membentuk Joint Venture bersama Shimizu–BCK dengan total nilai kontrak sebesar Rp 1,12 triliun.
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan proyek pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat dapat menjadi sebuah pelabuhan besar. Proyek pembangunan terminal yang mulai dikerjakan Oktober 2018 oleh Konsorsium Penta-Rinkai-TOA-PP- WIKA dapat dilakukan soft opening pada November 2020.
“Saat ini progress pembangunan proyek Terminal Patimban telah mencapai 77,38 persen, Dermaga Peti Kemas seluas 420 meter x 34 meter tersebut memiliki kapasitas 250.000 TEUs dengan area reklmasi seluas 60 hektare,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (11/8).
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh konsorsium tersebut mencakup antara lain Car Berth, Container Bert, Car Terminal, Temporary Admi Area & Temporary Car Terminal, Truck Waiting Area, Container Terminal, Roack Work – North Bund, Utiliy Building Work, Temporary Admi Building Work, dan akses area.
Selain pekerjaan proyek pembangunan terminal paket pertama, perseroan bersama WIKA membangun Jembatan Penghubung sepanjang satu kilometer dengan target penyelesaian pekerjaaan pada Desember 2021. Pekerjaan pembangunan Jembatan Penghubung tersebut masuk dituangkan kedalam pekerjaan paket tiga yang mulai dikerjakan sejak April 2020.
“Pembangunan Jembatan Penghubung akan menjadi akses utama penghubung badan pelabuhan dengan jalan akses dan back up area,” ucapnya.
Kemudian paket pertama dan ketiga, perseroan yang terbentuk dalam JV dengan dengan Shimizu-BCK juga ditunjuk oleh pemerintah untuk mengerjakan paket keempat, yaitu jalan akses. Proyek pembangunan jalan akses yang telah dikerjakan sejak Oktober 2018 memiliki panjang 8,2 kilometer.
“Saat ini, progress pembangunan jalan akses tersebut telah mencapai 93,56 persen dan ditargetkan dapat diselesaikan pada Desember tahun ini,” ucapnya.
Ke depan perseroan bersama perusahaan konstruksi lainnya optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan Pelabuhan Patimban sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Per 3 Agustus 2020, progress pembangunan konstruksi Terminal dan Peti Kemas telah mencapai 77,38 persen dan progress pembangunan jalan akses yang telah mencapai 93,56 persen, sehingga pemerintah dapat segera melakukan soft opening atas beroperasinya sebagian dari aktivitas di Pelabuhan Patimban.