Rel Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) mulai dipasang hari ini, Rabu (20/4/2022) dengan progres proyek keseluruhan yang sudah mencapai 82 persen.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir langsung menyaksikan instalasi perdana rel KJCB yang berlangsung di Depo Tegaluar, Jawa Barat.
Instalasi rel KCJB menggunakan teknologi yang berbeda dengan proyek kereta api lainnya di Indonesia. Perbedaan terletak pada metodenya yang berpengaruh pada durasi pemasangan sehingga lebih cepat.
Sebelum dilakukan pemasangan rel kereta cepat, terlebih dahulu dilakukan penyambungan rel per 50 meter untuk menjadi rel utuh sepanjang 500 meter. Dengan cara ini, durasi pemasangan rel secara keseluruhan akan menjadi lebih cepat.
Menhub Budi mengatakan bahwa proyek KCJB merupakan proyek strategis nasional dan menjadi simbol persahabatan antara negara Indonesia dengan China.
“Proyek ini juga menggunakan teknologi transportasi yang pertama kalinya ada di Asia Tenggara. Saya bangga dan apresiasi dengan apa yang sudah dilakukan, dengan memasang rel menggunakan teknologi yang tinggi,” kata Budi, dikutip dari siaran pers, Rabu (20/4/2022).
Budi menyampaikan bahwa penggunaan teknologi baru ini menjadi pengetahuan baru bagi anak bangsa melalui transfer of knowledge.
Di samping itu, uji coba tes dinamis proyek KCJB ini ditargetkan pada akhir 2022. Selain itu, diharapkan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pemimpin negara lain akan sama-sama menghadiri uji coba.
“Diharapkan Bapak Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Tiongkok akan bersama-sama melakukan uji coba,” ujar Budi.
Budi meminta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), khususnya kepada konsorsium BUMN baik Indonesia maupun China, untuk terus bersinergi dalam menyelesaikan proyek kereta cepat sesuai dengan target, serta tetap mengutamakan pemenuhan kualitas pekerjaan serta keselamatan kerja.
Pada kesempatan yang sama, Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan progres proyek KCJB ini sudah mencapai 82 persen dengan target selesai dan dioperasikan pada 2023. Dia menambahkan, saat ini tengah dilakukan pelatihan bagi para masinis yang akan mengoperasikan kereta cepat tersebut.
Kereta Cepat Jakarta–Bandung dibangun sepanjang 142,3 km dari Stasiun Halim, Jakarta sampai dengan Depo Tegaluar, Jawa Barat. Kehadiran kereta cepat diharapkan dapat meningkatkan mobilitas pergerakan penumpang khususnya dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya, serta untuk membangun pertumbuhan ekonomi wilayah terutama di wilayah yang dilalui jalur kereta cepat.
Sumber Bisnis, edit koranbumn