PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengungkapkan pembangunan ruas tol Serang—Panimbang yang menjadi bagiannya terus dilakukan.
Jalan tol Serang—Panimbang tercatat sebagai proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi Rp3,31 triliun. Nantinya, jalan tol ini akan menghubungkan Serang dan Panimbang.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan bahwa untuk ruas Serang—Panimbang, perseroan memang menjadi mayoritas. Dari total panjang 83 kilometer, sepanjang 50 kilometer digarap oleh WIKA dan sisanya 33 kilometer merupakan porsi pemerintah.
“Lahan sudah hampir selesai, lahan itu totalnya sudah dari Serang sampai Lebak sudah 90 persen, tapi tinggal arah Pandeglang itu masih 70 persen,” ujar Agung dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Rabu (1/7/2020).
Pembangunan ruas tol Serang—Panimbang terdiri atas tiga seksi, yaitu Seksi 1 Serang—Rangkasbitung, seksi 2 Rangkasbitung—Cileles, dan seksi 3 Ruas Cileles—Panimbang.
Agung menambahkan bahwa untuk porsi WIKA sepanjang 50 kilometer, pengerjaannya sudah dilakukan.
“Seksi 1 Serang sampai Cileles progres sudah 71 persen dan akan operasi tahun depan pertengahan 2021 untuk seksi 1 dari Serang sampai Rangkas [Rangkasbitung],” ujarnya.
Adapun, untuk tol porsi pemerintah sepanjang 33 kilometer yang belum dimulai. Hal ini dinilai menjadi kendala untuk konstruksi seksi selanjutnya.
“Ini belum mulai yang 33 kilometer, yang porsinya Kementerian PUPR sehingga kalau kami mulai seksi 2 yang tengah, sementara seksi 3 kami belum mulai tidak efektif, nanti setelah ditentukan akan mulai sehingga berbarengan,” ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di ruas tol Semarang—Demak, Agung mengatakan bahwa di proyek ini, perseroan merupakan minoritas karena hanya memiliki 20 persen saham. Secara teknis sudah masuk investasi 16,5 kilometer dari total 27 kilometer.
“Masalahnya mirip sama Serang—Panimbang, kami penunjukan investasinya sudah, tapi VGF [viability gap fund]-nya belum mulai, kalau kami selesai, VGF belum juga, tidak bisa digunakan secara efektif,” jelasnya.
Menurutnya, dari sisi lahan hingga saat ini sudah berjalan dengan progres 9 persen dengan target sampai September 2020 dapat mencapai 67 persen.
“Kami yakini bahwa September itu sudah mulai ada pergerakan fisik,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn