Setelah berhasil merampungkan beberapa proyek bendungan besar seperti Bendungan Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat), Bendungan Bendo, Bendungan Semantok, Bendungan Gongseng (Jawa Timur) dan Bendungan Ladongi (Sulawesi Tenggara), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali menunjukkan prestasinya dalam menggarap Bendungan kedua di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Bendungan Ameroro Paket II melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang saat ini pembangunannya sudah memasuki progress lebih dari 70% atau lebih cepat dari target seharusnya.
Sejalan dengan tema ulang tahun ke-25 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Menggerakkan Indonesia Maju, selaras dengan langkah Hutama Karya yang terus menggerakan pembangunan untuk Indonesia Maju. Ini terlihat dari semangat Hutama Karya menyelesaikan proyekproyek pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pembangunan bendungan.
Mengutip dari Antara News pada tanggal 7 Desember 2022 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa BUMN siap untuk berkolaborasi dengan Kementerian lain terhadap siaga pangan.
“Semakin banyak bendungan yang kita bangun ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan pembangunan bendungan ini juga merupakan bukti kerja nyata dari BUMN untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia,” jelasnya.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa Bendungan Ameroro merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air, dan akan menjadi bendungan kedua di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Pembangunan bendungan dimulai sejak tahun 2020 untuk Paket I dan Paket II dikerjakan pada tahun 2021 dengan total anggaran keseluruhan sebesar Rp. 1,6 Triliun.
“Bendungan Ameroro nantinya akan memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 Ha yang berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 Ha,” jelas Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo menyampaikan bahwa Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Bendungan Ameroro ini dengan tepat waktu dan tepat mutu.
“Kami menargetkan Bendungan Ameroro akan rampung akhir tahun 2023. Secara keseluruhan progres sudah lebih cepat dari master schedule yang telah ditentukan. Ini menjadi prestasi tersendiri bagi HK,” ujar Tjahjo.
Dalam pembangunan proyek ini, Hutama Karya melakukan pekerjaan persiapan, pekerjaan jalan akses dan jembatan, pekerjaan hydro mekanikal dan elektrikal, pekerjaan bangunan fasilitas dan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dengan mengusung konsep green constructions. Adapun saat ini sudah tahap penyelesaian pekerjaan main dam, spillway, bangunan fasilitas, landscape serta clearing area genangan.
“Mendukung konsep green constructions, dalam pengerjaannya, Hutama Karya berinovasi dengan menggunakan metode hydroseeding yang mencampur bibit tanaman kacang-kacangan dengan pupuk, bahan perekat dan pupuk kompos di campur di dalam mesin agitator agar bisa digunakan pada permukaan tebing. Hal ini dapat mengurangi penggunaan semen pada proteksi konvensional dan membuat tampilan tebing tampak lebih hijau serta menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Tjahjo Purnomo EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Hutama Karya berharap dengan selesainya pembangunan Bendungan Ameroro dapat meningkatkan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian dapat terus terjaga, tersedianya air baku, tersedianya energi listrik sebesar 1.365 KWH, mereduksi banjir dan tentunya bisa menjadi salah satu objek pariwisata bagi masyarakat sekitar.