Proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang sedang dikerjakan oleh anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yaitu PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) mendapat kunjungan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danang Parikesit pada Hari Sabtu (19/6).
Pada kunjungan ini, PT JJB menjelaskan alokasi pendanaan pengadaan tanah untuk trase jalan tol Yogyakarta-Bawen beserta progres pembebasan lahan jalan tol Yogyakarta-Bawen yang saat ini sedang dilakukan penyusunan dokumen Rencana Teknik Akhir (RTA) dengan target persetujuan RTA parsial untuk semua seksi. Dalam perencanaan ini, target terdekat adalah Seksi 1 (Yogyakarta-Banyurejo) yang ditargetkan dapat dimulai progress konstruksinya pada Agustus 2021.
Selain itu, Menko Perekonomian juga memastikan progress dari perkembangan jalan tol yang akan melewati dua Provinsi tersebut, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 Km dan meninjau kebutuhan dari pelaksanaan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Kunjungan ini juga sebagai bentuk dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang akan sangat mendukung penuh proses pengerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen termasuk mendorong percepatan penyelesaian sejumlah kendala teknis dan non teknis yang saat ini terjadi.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki nilai investasi sebesar Rp14,26 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun dan terdiri dari 6 seksi yaitu:
1. Yogyakarta – SS Banyurejo (8,25 Km)
2. SS Banyurejo – SS Borobudur (15,26 Km)
3. SS Borobudur – SS Magelang (8,08 Km)
4. SS Magelang – SS Temanggung (16,64 Km)
5. SS Temanggung – SS Ambarawa (22,56 Km)
6. SS Ambarawa – Interchange (IC) Bawen (5,21 Km).
BPJT berharap kunjungan ini dapat membantu upaya percepatan dari anggaran alokasi pendanaan pengadaan lahan agar pembangunan jalan tol ini dapat berjalan sesuai rencana.