Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten telah merampungkan pembangunan Stasiun Jatinegara Baru. Stasiun ini mulai beroperasi hari ini, Rabu (16/12/2020).
Stasiun Jatinegara baru merupakan salah satu bagian kegiatan pembangunan DDT Paket A (Pembangunan Jalur Dwiganda Manggarai–Cikarang) yang mulai konstruksi pada 2016. Pembangunan stasiun ini dilakukan dengan menambah bangunan stasiun di atas jalur kereta eksisting seluas 3.600 m2.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode M Paulus menuturkan pembangunan ini untuk memenuhi kebutuhan jumlah penumpang yang naik turun di stasiun ini semakin bertambah.
“Kita bersyukur karena setelah sekian lama proses pembangunan stasiun ini akhirnya selesai dan siap uji coba. Tentu ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pengguna jasa baik penumpang KRL maupun KA jarak jauh,” ungkapnya dalam keterangan, Rabu (16/12/2020).
Lebih lanjut, Rode mengatakan bangunan baru stasiun Jatinegara ini dibuat dengan gaya arsitektur futuristik modern minimalis (gaya arsitektur Eropa yang mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan di Indonesia) menggantikan overkapping stasiun lama peninggalan Staatsspoorwegen.
“Bangunan stasiun lama yang asli tetap dipertahankan karena ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. Namun untuk alasan kenyamanan penumpang, pihak PT KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyediakan skybridge pada bangunan baru stasiun.” terangnya.
Selain Penambahan luas pelayanan stasiun, hal lain yang sangat penting adalah menghilangkan level crossing yang diubah menjadi overpass. Jika selama ini penumpang harus menyeberangi rel jika berpindah peron maka dengan overpass ini pengguna jasa lebih mudah dan aman jika melakukan perpindahan peron.
Hal ini tentu sangat mendukung faktor keselamatan di stasiun. Selain itu stasiun baru ini dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang lebih baik misalnya escalator dan lift untuk memudahkan penumpang khususnya penumpang disabilitas.
Pada lantai pertama terdapat berbagai fasilitas umum seperti Mushola, tempat wudhu, toilet pria dan wanita, toilet untuk penyandang disabilitas, ruang kesehatan, ruang laktasi, ticket control, loket, serta berbagai ruangan kantor dan pantry. Adapun, konektivitas intermoda antar Kereta Jarak Jauh (Intercity) dan KRL terakomodir dengan adanya gate tiket di dalam area peron.
Setelah beroperasi secara ultimate nantinya stasiun ini akan memiliki 8 jalur dan 4 peron, dimana jalur 1 dan 2 untuk KRL arah Manggarai, jalur 3 dan 4 untuk KAJJ arah Manggarai, jalur 5 dan 6 untuk KAJJ arah Pasar Senen, dan jalur 7 dan 8 untuk KRL arah Pasar Senen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn