PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menegaskan akan tetap menebar berkah dividen ke pemegang saham. Saat ini PTBA mengupayakan besaran rasio pembayaran dividen tahun buku 2019 sama dengan tahun sebelumnya.
Tahun lalu, dividen yang dibagikan PTBA mencapai Rp 3,76 triliun atau dengan rasio 75% dari total laba bersih tahun 2018 yang mencapai Rp 5,02 triliun. Tahun 2018, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 3.35 triliun atau 75% dari laba bersih tahun buku 2017.
Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan, emiten pelat merah ini mengindikasikan akan membagikan dividen dengan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio (DPR) antara 75% dan 80% dari laba bersih tahun buku 2019.
“Oleh karena itu, dengan laba bersih Rp 4,1 triliun dan dengan asumsi DPR sebesar 75%-80%, dividen PTBA akan menjadi Rp 272–Rp 290 per saham,” tulis Stefanus dalam riset, Senin (4/5).
Pada perdagangan Rabu (6/5), saham PTBA ditutup menguat 4,41% ke level Rp 1.895 per saham. Dengan asumsi tersebut, maka proyeksi dividend yield PTBA untuk tahun buku berjalan 2019 berada di kisaran 14,35%-15,30%.
Terlepas dari prospek harga batubara yang masih suram selama enam bulan ke depan akibat dampak Covid-19, PTBA tetap menjadi pilihan utama Danareksa Sekuritas di sektor batubara. Hal ini menimbang adanya diversifikasi bisnis jangka panjang PTBA di segmen pembangkit listrik dan proyek gasifikasi batubara ke dimethyl ether (DME) yang merupakan kerja sama dengan Air Products dan Pertamina.
Tentunya, hasil dividen yang menarik juga menjadi daya pikat emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini. Dus, Stefanus merekomendasikan beli saham PTBA dengan target harga Rp 3.200 per saham.
Sumber Kontan, edit koranbumn