Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko menargetkan perseroannya bisa memproduksi garam sebanyak 30.000 ton per tahun di ladang Bipolo, Kupang, Nusa Tenggara Timur setelah lima tahun beroperasi.
Namun, saat ini, kata Budi, ladang tersebut baru beroperasi selama tiga tahun.
“Kalau sudah lima tahun ke atas 30.000 ton. Tahun ini kita berharap 19.000 (ton). Ini baru tiga tahun (beroperasi),” ujar Budi di Kupang, NTT, Selasa (14/8/2018).
Budi menambahkan, ladang Bipola saat ini memiliki lahan seluas 304 hektar. Lahan tersebut dimiliki masyarakat yang dikelola PT Garam.
“Itu lahan rakyat yang dikerjasamakan dengan PT Garam. Ada dua suku yang memiliki lahan ini,” ucap dia.
Menurut Budi, pemilik lahan mendapatkan 10 persen dari hasil penjualan produksi garam.
“Kita ada pembagian hasil 10 persen (untuk) mereka dan beberapa kegiatan yang harus kita lakukan CSR di luar 10 persen itu untuk tanah adat dan PAD ( pendapatan asli daerah),” kata Budi.
Sumber kompas.com