• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Kamis, 19 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

PTBA Merencanakan Menambah Lahan Tambang Tahun Depan

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita, Kinerja & Investasi
0
0
SHARES
68
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Hutama Karya Pertahankan Status BUMN Infrastruktur Terbaik di Fortune 500 Southeast Asia 2025

Direksi dan Dewan Komisaris BTN Terkini

Peluncuran Buku “Dari Laut untuk Manusia” Karya

Ekspansi lahan tambang batubara tampaknya masih akan tetap sepi di tahun depan. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyebutkan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan sepinya minat perusahaan batubara untuk melakukan ekspansi baik melalui akuisisi maupun lelang.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan, perusahaan batubara tampaknya akan lebih berhati-hati pada tahun 2019 nanti mengingat kondisi pasar yang masih belum kondusif untuk melakukan ekspansi. Hal itu antara lain bisa dilihat dari tren harga batubara yang masih tak menentu, kebutuhan domestik yang belum meningkat pesat, serta tingkat permintaan yang masih ketergantungan pada impor China.
“Tidak akan sebaik tahun sebelumnya, apalagi growth demand akhir-akhir ini lebih didorong impor dari China yang juga sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan selain menguatnya tekanan lingkungan,” kata Hendra saat dihubungi Kontan.co.id, pada Rabu (26/12).
Namun, tren tersebut nyatanya tidak menyurutkan niatan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk melakukan ekspansi wilayah tambangnya. Pasalnya, menurut Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, PTBA berencana untuk menambah lahan tambang, baik melalui akuisis maupun lelang.
Namun, Arviyan masih enggan menyebutkan detailnya. Sebab, ia mengaku bahwa PTBA masih melakukan kajian. Yang jelas, Arviyan mengatakan bahwa dalam melakukan akuisisi, PTBA akan mempertimbangkan kualitas batubara, akses, dan juga kecocokan harga.
“Insha Allah ada (penambahan lahan), masih kajian. Banyak yang nawarin, belum ada yang cocok, karena mendapatkan yang layak itu tidak mudah rupanya,” ungkap Arviyan.
Asal tahu saja, mayoritas produksi batubara PTBA berasal dari tambang Air Laya, Muara Tiga Besar dan Banko Barat yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Cadangan tertambang batubara PTBA sendiri sebenarnya masih cukup besar, yakni sekitar 3,3 miliar ton.
Untuk menambah lahan tambangnya, PTBA juga tertarik untuk mengikuti lelang. Apalagi, jika perusahaan batubara plat merah ini mendapatkan prioritas untuk mendapatkan lahan tambang yang dilelang.
Dalam hal ini, eks lahan tambang PT Asmin Kualindo Tuhup (AKT) menjadi salah satu contohnya. Sebab, seperti yang diketahui, wilayah tambang AKT kini tak memiliki pengelola setelah kontraknya diputus karena menyalahi aturan.
Sehingga, tambang milik AKT di Tambang Tuhup, Kalimantan tengah seluas 21.630 hektare akan berubah dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) menjadi WIUP mulai tahun depan.
Seperti yang pernah diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan bahwa izin tambang AKT menjadi WIUP akan dilelang dan saat ini masih dalam tahap evaluasi data dan administrasi. “Kemungkinan lelang tahun depan,” katanya.
Arviyan bilang, apabila mendapatkan prioritas, PTBA akan mengambil eks tambang AKT, namun demikian, pihaknya masih akan tetap melakukan kajian. “Kalau menurut kajian kita (eks tambang AKT) itu masih layak, pasti kita minat apalagi menurut Undang-Undang priotitas kalau di lelang pasti buat BUMN,” kata Arviyan.
Adapun, menurut Hendra Sinadia, jika nantinya eks tambang AKT ini dilelang terbuka, maka menarik ata tidaknya lelang ini akan ditentkan oleh tingkat keterbukaan data dan nilai dari Kompensasi Data dan Informasi (KDI). Menurut Hendra, minat perusahaan untuk mengikuti lelang selama ini terkendala oleh penetapan KDI yang dinilai terlalu tinggi.

Sedangkan secara umum, kata Hendra, pilihan perusahaan untuk mengakuisisi lahan tambang ialah dengan memperhatika kalkulasi bisnis, kualitas dan cadangan batubara, serat akses pasar dan juga arah kebijakan dari pemerintah.
“Keterbukaan data, tingginya KDI dan kondisi pasar menjadi akan mempengaruhi menarik atau tidaknya. Minat untuk lelang agak terkendala karena penetapan KDI masih dianggap terlalu mahal, karena itu bisa menurunkan minat investor,” tandas Hendra.
Sumber Kontan.
Previous Post

Pascabencana Tsunami Selat Sunda, Layanan Telekomunikasi Pulih 99,1%

Next Post

BRI Gencar Ekspansi dengan Mengakuisisi Anak Perusahaan Danareksa

Related Posts

Hutama Karya Tunggu Keputusan Resmi Pemegang Saham Kelangsungan Holding Infrastruktur
Berita

Hutama Karya Pertahankan Status BUMN Infrastruktur Terbaik di Fortune 500 Southeast Asia 2025

18 Juni 2025
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Direksi dan Dewan Komisaris BTN Terkini

18 Juni 2025
Perum Perindo Siap Serap Ikan Hasil Tangkapan 900 Nelayan yang Dikirim ke Perairan Natuna
Berita

Peluncuran Buku “Dari Laut untuk Manusia” Karya

18 Juni 2025
SIER Rayakan Hari Jadi yang Ke 46
Berita

Penandatanganan Perjanjian Penggunaan Tanah Industri Antara SIER dan French Korean Aromatics

18 Juni 2025
Distribusikan Produk, GARAM Gandeng BGR Logistics
Berita

GARAM Hadir sebagai Narasumber dalam FGD Pengembangan Industri Garam Nasional dalam RPJMN 2025–2029

18 Juni 2025
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Wali Kota Bandung Apresiasi Langkah Bio Farma Lindungi Petugas KebersihanLewat Vaksinasi Tetanus Gratis

18 Juni 2025
Next Post

BRI Gencar Ekspansi dengan Mengakuisisi Anak Perusahaan Danareksa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Pembangunan Barge Mounted Power Plan

PAL Indonesia Jalin Tujuh Kerja Sama Strategis di Indo Defence 2025

4 hari ago
Dirgantara Indonesia Serahkan Bantuan APD Bagi Tenaga Kesehatan

PTDI Gandeng Mitra Global dan Nasional Kembangkan Sistem Roket dan Senjata Terintegrasi

3 hari ago
Antam Klaim Siap Kelola, Terkait Titipan Aset dari Kejagung

Antam Bagikan Dividen Rp3,6 triliun pada Tahun Buku 2024

6 hari ago
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Direksi dan Dewan Komisaris BTN Terkini

7 jam ago
Hutama Karya Tunggu Keputusan Resmi Pemegang Saham Kelangsungan Holding Infrastruktur
Berita

Hutama Karya Pertahankan Status BUMN Infrastruktur Terbaik di Fortune 500 Southeast Asia 2025

by redaksi
18 Juni 2025
0

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) membuktikan bahwa transformasi di tubuh BUMN infrastruktur Indonesia bukan sekadar jargon, dengan kembali masuk...

Read more
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Direksi dan Dewan Komisaris BTN Terkini

18 Juni 2025
Perum Perindo Siap Serap Ikan Hasil Tangkapan 900 Nelayan yang Dikirim ke Perairan Natuna

Peluncuran Buku “Dari Laut untuk Manusia” Karya

18 Juni 2025
SIER Rayakan Hari Jadi yang Ke 46

Penandatanganan Perjanjian Penggunaan Tanah Industri Antara SIER dan French Korean Aromatics

18 Juni 2025
Distribusikan Produk, GARAM Gandeng BGR Logistics

GARAM Hadir sebagai Narasumber dalam FGD Pengembangan Industri Garam Nasional dalam RPJMN 2025–2029

18 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In