Memasuki tahun 2022, digitalisasi sebagai pilar yang digagas oleh Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara menjadi landasan utama suatu organisasi. Untuk itu, penyempurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan perlu dikembangkan secara terus menerus sehingga data yang dihasilkan dapat lebih akurat.
Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno mengatakan bahwa saat ini PTPN IV telah mengimplementasikan digitalisasi, mekanisasi dan otomatisasi, salah satunya adalah mengembangkan aplikasi mobile Control Tower Dashboard (CTD) Hama, (24/3/2022).
Menurut Sucipto Prayitno, terkait dengan pelaksanaan sensus di lapangan, selama ini sering menjadi kendala dikarenakan keakuratan dalam pelaksanaan dan data yang diberikan sering kali tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
“Penggunaan aplikasi mobile CTD ini telah dikembangkan lebih lanjut dengan tahap awal petugas sensus (Global Telling) melakukan login pada aplikasi mobile CTD dan memilih fitur Hama. Setelah itu, petugas melakukan attachment berupa foto, nama kebun, afdeling, titik sampel global, dan jenis-jenis telur, ulat, kepompong, atau ngengat yang ditemukan di lapangan,” kata Sucipto Prayitno.
Sucipto Prayitno juga mengatakan, pelaksanaan penginputan ini dilakukan sebanyak jumlah titik sampel yang harus dilakukan seorang petugas setiap hari (rata-rata sensus pokok sebanyak 30–50 titik sampel/hari/petugas).
Lebih lanjut, setelah dilakukan sampel yang mewakili titik sampel global (TSG) setiap hari, output yang didapat berupa pelaporan dalam bentuk excel dan dashboard monitoring dalam bentuk web service.
Dengan menggunakan aplikasi ini, pelaporan yang didapat dengan output 4000–5000 baris data/hari. Data tersebut kemudian dibagikan kepada setiap Distrik terkait untuk dilakukan analisis dan tindakan preventif secepat mungkin. “Beberapa yang menjadi indikator hama penting adalah jenis ulat kantong (Metisa Plana, Mahasena Corbeti, dan Pteroma pendula), serta jenis ulat api dan ulat bulu (Setora nitens, Thosea asigna, dan lain-lain),” ungkap Sucipto Prayitno.