PT Perkebunan Nusantara V kini bisa berbangga hati. Anak usaha Holding Perkebunan Nusantara ini berhasil mencatat rekor kinerja sepanjang sejarah.
Chief Executive Officer (CEO) PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) Jatmiko K. Santosa kepada KONTAN akhir pekan lalu mengatakan, untuk pertama kalinya dalam sejarah PTPN V, raihan produktivitas tandan buah segar kelapa sawit mencapai 23,9 ton per hektare (ha).
“Angka produktivitas itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah PTPN V berdiri,” kata Jatmiko, Sabtu malam (20/9).
Dengan produktivitas tandan buah segar kelapa sawit tersebut, PTPN V menjadi salah satu anak perusahaan Perkebunan Nusantara dengan torehan kinerja sesuai rencana kerja perusahaan.
Sebagai perusahaan negara, perusahaan perkebunan ini memiliki dua bisnis utama yakni sawit dan karet. Kata Jatmiko, lewat unit Kebun Tamora, PTPN V meraih penghargaan dari holding usaha atas capaian produksi, produktivitas, mutu produk dan indikator lainnya di semester pertama 2020.
“Tamora menjadi kebun sawit terbaik pertama di lingkungan PTPN Group seluruh Indonesia,” ujar Jatmiko
Untuk usaha karet, Tamora menempati posisi terbaik kedua, di antara seluruh perkebunan karet di semua perusahaan negara milik pemerintah.
Adapun untuk pabrik kelapa sawit atau PKS, apabrik kelapa sawit (PKS) Sei Pagar yang juga berlokasi di kabupaten Kampar juga menjadi PKS terbaik keempat di seluruh PKS Holding Perkebunan Nusantara.
“Prestasi ini antara lain karena keakuratan data yang terus kami perhatikan sebagai upaya mengembangkan data berbasis teknologi untuk meningkatkan efektifitas pengawasan perkebunan,” ujar mantan direktur keuangan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu,
Pelaksanaan SOP secara ketat, tansparansi dan keakuratan data menjadi strategi perusahaan untuk menghasilkan kinerja terbaiknya.
Jatmiko juga berharap, kinerja ini akan terus berlanjut dan terus lebih baik ke depan. Makanya, proses penanaman, perawatan hingga panen harus terus menjadi perhatian. “Sebagai pimpinan PTPN V, saya sangat bangga dengan prestasi ini, semoga ini menjadi pelecut motivasi karyawan dan manajemen untuk mempertahankan kinerja positif dan lebih baik di masa mendatang,” kata dia.
Jatmiko optimistis, hingga akhir tahun ini, selain mampu menjaga tingkat produksi sebesar 24,24 ton per ha. Dengan produksi sebesar itu, targetnya, pendapatan perusahaan diprediksi bisa mencapai Rp 4,8 triliun. Angka ini tumbuh 16,25 % dari pendapatan tahun 2019 lalu.
Jatmiko menyebut target pendapatan sebesar itu, tidak seluruhnya bersumber dari kebun milik PTPN V sendiri. Sekitar 40% dikontribusi dari kebun sawit milik rakyat, baik dari mitra plasma PTPN V maupun petani swadaya. Sinergi itu sejalan dengan upaya perusahaan membantu memulihkan perekonomian setempat, dengan meningkatkan kesejahteraan mitra petani binaan.
“Optimisme tersebut juga didasari oleh proses produksi dan operasional sejumlah unit kebun sawit dan karet PTPN V yang saat ini berada dalam kondisi optimal,” ujar Jatmiko.
Sumber Kontan, edit koranbumn