PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia, optimistis menyelesaikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai Tahap 2 berdaya 140 MW milik PT PLN (Persero) di Desa Karenden, Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada September 2020.
“Dalam pembangunan proyek PLTMG ini, perseroan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek bekerja sama dengan partner konsorsium Wartsila Finland Oy dan Wartsila Indonesia,” kata Direktur Utama PP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Ia optimistis, dengan keberhasilan perseroan sebagai kontraktor engineering, procurement, and construction (EPC) yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek minyak dan gas, pihaknya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan tepat waktu.
Proyek yang memiliki nilai kontrak Rp780 miliar (porsi perseroan) ini menggunakan mesin duel fuel technology dengan bahan bakar menggunakan gas atau solar.
Selain itu, mesin jenis ini memiliki keunggulan lainnya, yaitu ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Perjalanan menuju lokasi proyek di Karendan tidaklah mudah karena harus menempuh waktu sekitar 10-12 jam dari Banjarmasin-Muara Teweh dan 3-4 jam perjalanan dari Muara Teweh-Karendan.
Dalam melaksanakan proses pembangunan, material bangunan dan konstruksi juga harus didatangkan melalui perjalanan laut dari Jakarta, Surabaya dan Banjarmasin kemudian menempuh perjalanan darat ke Desa Karendan.
Menurut Novel, PLTMG Bangkanai Tahap 2 diperuntukkan untuk memperkuat dan mengalirkan listrik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Suplai listrik yang baik dan berkualitas tentunya akan meningkatkan aktivitas warga dan mendukung geliat ekonomi masyarakat.
Saat ini, PP memiliki tujuh lini bisnis yang terintegrasi mulai dari hulu, middle stream sampai dengan hilir, yang meliputi energi, properti, infrastruktur, jasa konstruksi, EPC, peralatan berat dan pracetak.
Perseroan memiliki rekam jejak yang solid dan berhasil memenangkan penghargaan atas proyek-proyek konstruksi pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, bendungan, dan gedung di Indonesia.
Emiten berkode PTPP ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Februari 2010, dengan kepemilikan publik sebesar 49 persen.
Pada 2015, perusahaan mencatatkan saham entitas anak usaha PT PP Properti Tbk (PPRO) di Bursa Efek Indonesia sebanyak 35 persen.
Sumber Antaranews, edit koranbumn