PT PP (Persero) Tbk menargetkan kontrak baru senilai Rp 3 triliun dari proyek energi pada tahun 2021. PTPP pun optimistis target tersebut dapat dicapainya hingga akhir tahun.
Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Yuarsa mengatakan merebaknya wabah pandemi Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan konsumsi listrik sedikit melambat namun masih terdapat peluang untuk prospek bisnis energi baru terutama EBT semakin terbuka lebar.
“Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19 dan Rencana pemerintah dalam program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) diyakini sebagai saat yang tepat untuk memulai beberapa project project energy untuk menopang pertumbuhan di masa mendatang,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/7).
Dengan melihat peluang sektor energi tersebut, dari target pendapatan perusahaan, sektor EPC dan energi direncanakan untuk berkontribusi sekitar 15% pada pendapatan perusahaan.
Adapun target tersebut didorong dari proyek-proyek yang terdiri dari 12 proyek yang sedang berlangsung untuk kontrak kerja EPC selama tahun 2021, selanjutnya tercatat juga ada 5 proyek pembangkit power plant dan 3 proyek refinery.
Proyek-proyek tersebut diantaranya yakni Bangkanai GEPP Peaker Stage 2 (140 MW) progress sebesar 97%, dimana ditargetkan selesai Kuartal 1 2022 dengan nilai kontrak Rp 858 Miliar, Lombok GECC Power Plant (Peaker) 130 – 150 MW progres sebesar 97%, dengan target selesai pada Kuartal 4 2021 dan nilai kontrak sebesar Rp 488 Miliar, Proyek Timor-1 Coal Fired Steam Power Plant (2×50 MW) dengan progress sebesar 35%. Proyek itu ditargetkan selesai pada Kuartal 4 2022 dengan nilai kontrak mencapai Rp1,08 Triliun.
Selanjutnya, proyek Sulut-1 Coal Fired Steam Power Plant (2×50 MW) progress sebesar 22% dan ditargetkan dapat selesai pada Kuartal 4 2022 dengan nilai kontrak mencapai Rp 1,24 Triliun, kemudian proyek Port Site Dual Fuel Power Plant Freeport yang progresnya mencapai 48 dan ditargetkan dapat rampung pada Kuartal 3 2022. Adapun nilai kontrak sebesar Rp 404 miliar serta proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan Project Civil Work dengan progres mencapai 38% dan ditargetkan rampung pada Kuartal 3 2023. Proyek itu memiliki nilai kontrak sebesar Rp 12,5 triliun.
Di samping proyek-proyek yang tengah digarap, ada juga beberapa project energi yang sedang dibidik oleh PTPP antara lain beberapa proyek Terminal bahan bakar (Pertamina) senilai lebih USD150 Juta, proyek PLTP yang dimiliki (Indonesia Power) serta beberapa proyek di PLN dan proyek Industri (Pupuk Indonesia).
Untuk mencapai target kontrak di Bidang energi tersebut dilakukan dengan cara mencari peluang baru proyek dari Pemerintah dan peluang baru proyek dari swasta. Selain itu, PTPP juga melakukan partnership dengan EPC Company yang mempunyai pengalaman guna menambah daya saing dalam meraih proyek-proyek di bidang energi.
Berdasarkan catatan Kontan, PTPP telah meraih kontrak baru senilai Rp 8,5 triliun sejak awal tahun hingga akhir Juni 2021 dari total kontrak baru yang ditargetkan sebesar Rp 30,1 triliun.
Dengan raihan kontrak baru itu, PTPP juga memastikan komitmennya untuk terus mendukung pemerintah dengan terus berpartisipasi aktif pada berbagai proyek, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga dapat mendukung penguatan sektor industri di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Pencapaian kontrak baru hingga bulan Juni 2021 itu sebagian besar berasal dari jasa konstruksi dan dari jasa Engineering Procurement Construction (EPC) sebesar 60% dari induk perusahaan dan kontribusi dari anak perusahaan sebesar 40%.
Sumber Kontan, edit koranbumn