PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperkuat digitalisasi dalam menjalankan roda bisnis perusahaan dan menjaga performa perusahaan agar tetap produktif dan adaptif.
Untuk aspek produksi, Pupuk Indonesia telah mengembangkan aplikasi Digital Fertilizer. Implementasi digitalisasi tersebut dapat menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi, membantu terlaksananya program preventive dan predictive maintenance, meningkatkan realibility serta menurunkan angka shutdown di pabrik.
Digital fertilizer merupakan program multi years yang dimulai pada Q3 tahun 2018 dan disepakati akan selesai pada akhir tahun 2020. Saat ini terdapat 4 pabrik yang telah menjadi pilot plant dalam pengembangan program ini antara lain pabrik Pusri-IIB, Kujang-1B, PKT-5, dan PKG-1B. Pabrik ini dipilih karena dari segi teknologi memadai untuk dapat dilakukan digitalisasi dan 3 diantaranya merupakan pabrik baru yang kapasitasnya besar sehingga perlu dijaga keandalannya.
Dalam menjalankan proses bisnis, Pupuk Indonesia juga telah mengimplementasikan berbagai aplikasi. Diantaranya, teknologi digital dalam pengelolaan arsip dan surat menyurat, pelaksanaan rapat virtual, hingga absensi kehadiran melalui aplikasi absensi online berbasis geo-tagging. Pengelolaan risiko di Pupuk Indonesia Grup pun dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan terintegrasi melalui sistem Pupuk Indonesia Risk Management Application (PRISMA).