PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anggota holdingnya mencatatkan total realisasi penyaluran dana pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) mencapai Rp 29,07 miliar hingga Mei 2020.
Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, angka tersebut terdiri atas program kemitraan untuk UMKM binaan sebesar Rp 17,82 miliar dan Bina Lingkungan sebesar Rp 11,24 miliar.
Dana PKBL ini disalurkan enam anggota holding Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Rekayasa Industri.
Wijaya menyampaikan porsi dana Kemitraan terbesar disalurkan ke UMKM. Terutama UMKM binaan yang bergerak di sektor pertanian dan perdagangan.
Realisasi dana yang disalurkan pada sektor pertanian mencapai Rp 5,64 miliar atau setara 32 persen dari total penyaluran, sedangkan sektor perdagangan mencapai Rp 5,14 miliar atau setara 29 persen, disusul sektor peternakan Rp 2,12 miliar (12 persen). Kemudian sektor perkebunan Rp 1,98 miliar (11 persen), sektor industri Rp 1 miliar (6 persen), sektor perikanan Rp932 juta (5 persen), sektor jasa Rp 555 juta (3 persen), serta pembinaan kemitraan Rp 425 juta (2 persen).
“Kami berkomitmen terus mendorong UMKM berkembang dan meningkatkan kompetensi usahanya sehingga dapat menjadi pelaku UMKM yang tangguh dan mandiri,” kata Wijaya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (9/7).
Wijaya mencatat total mitra binaan Pupuk Indonesia Grup sampai Mei 2020 sudah mencapai 60.980 mitra UMKM. Penambahan mitra binaan baru pada 2020 sebanyak 194 mitra UMKM.
Sementara itu, lanjut Wijaya, penggunaan dana Bina Lingkungan Pupuk Indonesia Grup disalurkan dalam bentuk berbagai macam bantuan kegiatan sosial. Di antaranya, bantuan bagi korban bencana alam sebesar Rp 1,6 miliar, bantuan pendidikan atau pelatihan sebesar Rp 2,5 miliar, peningkatan kesehatan Rp 1,2 miliar, sarana dan prasarana umum Rp 641 juta, sarana ibadah Rp 796 juta, pelestarian alam Rp 242 juta, serta program pengentasan kemiskinan sebesar Rp 4,21 miliar.
“Melalui komitmen perusahaan dalam menjalankan PKBL, kami berharap dapat berkontribusi besar dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat, membantu menurunkan tingkat pengangguran, hingga mengentaskan angka kemisikinan di Indonesia,” ungkap Wijaya.