Pupuk Kaltim kembangkan inovasi penerapan pertanian presisi sebagai langkah antisipasi disrupsi industri, berupa pemanfaatan teknologi informasi pada sistem pengelolaan pertanian untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mengolah informasi keragaman spasial dan temporal pada lahan.
Hal itu direalisasikan Pupuk Kaltim dengan soft launching platform PreciPalm (Precision Agriculture Platform for Oil Palm) di IPB International Convention Centre (IICC) pada 18 Desember 2018.
Direktur Teknik dan Pengembangan Pupuk Kaltim Satriyo Nugroho menyampaikan bahwa PreciPalm menjadi rekomendasi Pupuk Kaltim untuk pemupukan lahan perkebunan sawit, selaku pangsa pupuk Non Subsidi terbesar saat ini. Platform ini dinilai lebih unggul, karena menggunakan pemodelan matematis berbasis geostatis dengan akurasi tinggi, serta dapat mengukur status unsur hara makro N (Nitrogen), P (Phospate), K (Kalium) dan Mg (Magnesium), berdasarkan warna daun tanaman sawit melalui citra satelit.
Hasil penelitian dilakukan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB), sebagai dasar penentuan dosis rekomendasi pemupukan dan peta kesuburan lahan dalam waktu cepat.
Pertanian presisi dinilai Satriyo sebagai solusi model bisnis baru penjualan pupuk, sekaligus meningkatkan daya tarik serta daya saing produk pupuk nasional. Solusi ini juga merupakan bagian strategi transformasi bisnis berbasis teknologi digital, yang diusung konsep industri 4.0.
“Langkah pertanian presisi juga merupakan upaya efektif untuk mendapat keuntungan optimal dan berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Satriyo.
Tidak hanya Soft Launching, Pupuk Kaltim juga mengadakan Sharing Session yang menghadirkan keynote speaker Rektor IPB Dr. Arif Satria SP M. SI, Guru Besar Teknik Teknologi Komputer IPB Prof. Dr. Ir. Kudang Boro dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono.
Sumber InPupukKaltim