PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) beberapa waktu terakhir tercatat menjual beberapa kepemilikan sahamnya di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB). Terbaru, kepemilikan sahamnya di BBYB hanya tersisa 0,53% pada pekan lalu.
Jika melihat daftar pemegang saham BBYB per 26 Juli 2021, Asabri masih memiliki porsi saham sebanyak 11,56%. Hanya saja, melihat dari keterbukaan informasi Asabri tampaknya mulai rajin menjual sahamnya di BBYB pada tanggal 2 hingga 10 Agustus yang saat itu menyisakan porsi saham sebanyak 4,28% atau 220,88 juta saham.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Investasi Asabri Jeffrey Haryadi bilang bahwa saat ini pihaknya memang sedang melakukan restrukturisasi portofolio investasi. Hal ini mengingat kepemilikan saham Asabri waktu itu berada di atas batasan kebijakan investasi maksimal 20% dan batasan kualitatif lainnya.
“Kami harus mengurangi porsi saham sehingga saham-saham yang harganya telah berada di atas cost termasuk BBYB, bisa dilepas untuk memenuhi batasan investasi tersebut,” ujar Jeffrey
Meski tak menyebut berapa nilai yang didapat dari penjualan saham tersebut, Jeffrey memastikan bahwa perusahaan mendapat keuntungan dari aksi perusahaan tersebut karena menurutnya pelepasan saham dilakukan tentu dengan harga di atas cost nya.
“Lumayan untuk menambah revenue,” imbuh Jeffrey.
Adapun dengan adanya penjualan saham tersebut, Asabri memindahkan aset investasinya ke aset yang memiliki risiko lebih rendah, stabil dan memberikan imbal hasil yang berkelanjutan.
Disamping itu, perpindahan aset tersebut juga untuk memenuhi batasan minimal investasi 30% pada SBN atau SUN dan obligasi korporasi dengan rating di atas standar Peraturan Menteri Keuangan. Ke depan, perusahaan menargetkan aset pada instrumen tersebut bisa mencapai 50%.
“Kami juga melakukan perbaikan aset dan liabilitas manajemen agar durasi aset selaras dengan profil kewajiban kepada peserta,” ujar Jeffrey.
Sekadar informasi, saat ini BBYB sedang dalam proses akuisisi oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia yang akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham saat ini sebesar 24,98%.
Sumber Kontan, edit koranbumn