Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan negosiasi kepemilikan saham antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan konsorsium LG Energy Solution (LG) sudah rampung.
Dengan rampungnya negosiasi, maka dia mengatakan pabrik katoda hasil usaha patungan dengan konsorsium Korea Selatan itu bakal dibangun pada November 2024.
“[Negosiasi saham] sudah selesai, hulunya kan 51% BUMN, hilirnya ada 35% BUMN, 75% konsorsium, sudah selesai,” kata Bahlil saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Malahan, Bahlil menambahkan, IBC bersama dengan konsorsium LG bakal membangun pabrik katoda di Kawasan Industri Terpadu Batang, bagian dari investasi penghiliran bijih nikel bulan depan.
Di sisi lain, pada proyek yang lebih hilir, IBC rencananya bakal mengimpit 5% saham pada pabrik baterai kendaraan listrik garapan Hyundai dan LG di Karawang, Jawa Barat. Porsi saham IBC bakal bertambah menjadi 20% saat pabrik memiliki kapasitas produksi mencapai 30 gigawatt hour (GWh) nantinya.
“10 GWh pertama 5%, lalu 20 GW kedua dapat 25%,” ujarnya.
Seperti diketahui, investasi pabrik baterai mobil listrik LG Energy Solution telah memasuki tahap kedua, dengan nilai investasi sebesar US$9,8 miliar.
Total area industri pabrik yang akan digunakan kurang lebih 275 hektare atau 30 persen dari total area KIT Batang. Keseluruhan proyek ini akan bekerjasama dengan Antam dan IBC di Indonesia. Proyek tersebut mendapatkan insentif dari pemerintah dan penerapan teknologi terbaru dari Konsorsium LG.
Sebelumnya, President LG Energy Solution Lee Bang Soo mengatakan bahwa pabrik inti proyek Grand Package di KIT Batang akan menjadi titik kunci penting untuk pembangunan nasional yang seimbang. Bahkan, dia berjanji untuk menjadikan KIT Batang sebagai kiblat industri baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
“Konsorsium LG akan melakukan yang terbaik untuk memelihara Kawasan Industri Batang menjadi kiblat industri baterai kendaraan listrik terbaik dunia,” ujar Lee Bang Soo
Sumber Bisnis, edit koranbumn