Perum BULOG mengadakan Rapat Koordinasi dengan tema Evaluasi Kinerja Operasional dengan mengundang Kepala Divisi Regional dan Kepala Sub Divisi Regional Wilayah Pulau Jawa di Kantor Pusat BULOG, Jakarta. Rapat ini diselenggarakan sebagai bentuk evaluasi dan peningkatan kinerja operasional BULOG, khususnya di wilayah Pulau Jawa.
“Rapat koordinasi ini kami lakukan khususnya untuk koordinasi pelaksanaan operasi pasar yang dilaksanakan secara massive untuk menjaga stabilisasi harga bahan pokok,” ujar Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso.
Upaya stabilisasi harga bahan pokok, khususnya beras terus dilakukan BULOG salah satunya dengan Operasi Pasar. Operasi pasar dilakukan dengan menggelontorkan beras ke daerah-daerah dengan stok terbatas dan mengimbangi guyuran beras tersebut dengan optimalisasi penyerapan gabah petani untuk menjaga stok.
“Beras medium kami salurkan sampai konsumen dengan harga Rp8.500/kg untuk wilayah 1, Rp9.000/kg untuk wilayah 2, dan Rp9.300/kg untuk wilayah 3,” ujar Budi Waseso.
Wilayah 1 terdiri dari Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi dan Bali. Wilayah 2 terdiri dari Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, NTT dan Kalimantan. Wilayah 3 terdiri dari Maluku dan Papua.
Hingga saat ini cadangan beras BULOG berada pada posisi 2,37 juta ton, dari cadangan tersebut BULOG telah menggelontorkan sebanyak 346 ribu ton beras melalui Operasi Pasar di berbagai wilayah Indonesia secara berkala. Operasi pasar ini akan diawasi langsung jajaran Direksi dan semua Kepala Divisi Regional terkait. “Kita menginginkan Operasi Pasar memberikan dampak langsung kepada masyarakat sehingga fokus akan kami titik beratkan pada keseimbangan supply dan demand di daerah-daerah kritis. Mulai dari Kadivre sampai Dirut akan sidak untuk memastikan agar beras kita sampai di tujuan,” papar Budi.
Operasi Pasar ini merupakan bagian dari penugasan Pemerintah yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas bidang pangan yang menginstruksikan BULOG untuk melakukan intervensi pasar. Meski demikian, BULOG tetap akan mengimbangi cadangan beras nasional dengan melakukan penyerapan gabah petani untuk memastikan bahwa cadangan beras nasional tetap cukup dan petani tidak terdampak atas Operasi Pasar. Sejauh ini, BULOG telah menyerap beras DN sebanyak 1,4 juta ton atau 52,2% dari target sebesar 2,72 juta ton pada akhir 2018.
Sumber Siaran Pers BULOG