Risk based capital (RBC) PT Asuransi Jiwa Indonesia Financial Group (IFG Life) menurun setelah pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya). Dalam proses restrukturisasi, nasabah Jiwasraya dialihkan ke anak perusahaan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (IFG) tersebut.
Adapun RBC IFG Life mencapai 127,6 persen pada 2022. Angka tersebut masih memenuhi tingkat minimal kesehatan perusahaan asuransi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu minimal 120 persen.
Kendati demikian, RBC perusahaan sebelum pengalihan polis lebih besar yakni 223,6 persen pada 2021. Hal tersebut pun diakui oleh Head of Corporate Secretariat IFG Life Gatot Haryadi, di mana terjadi penurunan RBC setelah migrasi polis.
“Sebenernya kan dampak RBC karena kita menerima pengalihan dari jiwasraya ya,” kata Gatot saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).
Hal tersebut juga untuk mendukung target pengalihan polis Jiwasraya ke IFG Life selesai tahun ini.
“Memang dana yang kemarin dibutuhkan belum mencukupi makanya di DPR [Dewan Perwakilan Rakyat] ada rencana untuk penambahan modal. Jadi memang fokusnya seperti yang disampaikan pak Wamen BUMN kemarin kita ingin membereskan masalah pengalihan di tahun ini,” katanya.
Selain itu, untuk menjaga perusahaan tetap sehat dengan target RBC 135 persen pada 2023, perusahaan juga memiliki strategi. Termasuk dengan membangun bisnis baru, serta terus memperkenalkan branding perusahaan lebih luas.
“Jadi kemarin kami membuat Life Fest [festival musik] itu kan untuk mengangkat branding kami juga ,” katanya.
Gatot juga mengatakan bahwa pihaknya terus menggarap pasar BUMN dan bersinergi dengan perusahaan BUMN lainnya. Termasuk dengan menggarap karyawan-karyawan BUMN untuk mendapatkan proteksi IFG Life.
“Mungkin selama ini proteksinya [cakupannya] masih rendah ini yang kita harus tingkatkan jadi dengan kami berkembang itu juga membuat RBC meningkat,” tandasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn